Advertisement
Ini Hasil Pertemuan Perdana Organisasi Kerjasama Islam Soal Perdamaian
Ilustrasi perdamaian. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa pertemuan perdana Kelompok Kerja Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk Perdamaian dan Dialog telah dilaksanakan di Jakarta pada 29-30 Juli 2019.
Pertemuan itu telah berhasil menyusun Rencana Aksi Bersama untuk Perdamaian dan Dialog. Rencana aksi tersebut tersusun dalam pertemuan yang dihadiri 15 wakil negara-negara anggota OKI pada tingkat pejabat senior dan wakil tetap.
Advertisement
Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir saat membuka acara menegaskan pentingnya persatuan dan upaya bersama negara OKI untuk memajukan perdamaian dan dialog guna menciptakan kondisi dunia yang lebih baik.
"Jangan ada ruang untuk selisih paham guna mengatasi Islamophobia dan tindak diskriminasi pada sesama Muslim," ujar Wamenlu Fachir.
BACA JUGA
Wamenlu RI mendorong pertemuan pertama Kelompok Kerja OKI yang dilaksanakan di Jakarta untuk menyiapkan dasar-dasar rencana aksi bersama agar OKI memiliki strategi bersama dalam menghadapi perselisihan antar umat beragama.
Ia menekankan pula bahwa OKI harus selalu menjadi bagian dari solusi untuk masalah-masalah yang mengemuka di dunia saat ini seraya meminta negara OKI melakukan dialog yang konstruktif dan menggunakan cara-cara damai dalam menyelesaikan masalah.
Dokumen rencana aksi untuk perdamaian dan dialog selanjutnya akan dibawa ke Pertemuan Tingkat Menteri OKI pada September 2019 di New York, di sela kegiatan Sidang Majelis Umum PBB. Pertemuan di New York mendatang diharapkan dapat mengesahkan dokumen rencana aksi tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal OKI untuk Hubungan Politik, Yousef M. AlDobeay, yang menjadi pimpinan pertemuan, menyampaikan apresiasi atas peran utama Indonesia mendorong penciptaan Kelompok Kerja OKI untuk Perdamaian dan Dialog dan menjadi tuan rumah pertemuan pertama kelompok kerja tersebut.
Dokumen rencana aksi antara lain berisikan tujuan dan bentuk aktivitas yang dapat dijalankan negara anggota OKI untuk mendorong perdamaian dan dialog dalam bentuk pendidikan, seminar, studi bersama, dan rencana kerja sama dengan sejumlah Badan PBB dan organisasi regional.
Pertemuan kelompok kerja OKI untuk Perdamaian dan Dialog merupakan mandat dari hasil pertemuan Menteri Luar Negeri OKI ke-46 yang berlangsung di Abu Dhabi pada Maret 2019.
Pertemuan OKI di Jakarta terakhir kali diselenggarakan pada Maret 2016 saat Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa OKI untuk membahas isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif (Kota Suci Yerusalem) dan pada November 2018 saat Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan perdana Kepala Otoritas Pengawas Obat dan Makanan OKI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Selasa 30 Desember 2025
- Cek Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, 30 Desember 2025
- Forum Konsultasi Publik Jadi Sarana Evaluasi Layanan Kantah Kota Jogja
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Selasa 30 Desember 2025, Jogja-Kutoarjo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini Selasa 30 Desember 2025
- Harga Emas UBS dan Galeri24 Turun, Cek Update Hari Ini
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Selasa 30 Desember 2025
Advertisement
Advertisement




