Advertisement
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Kunjungi Kampung KB di Banjarbaru
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo - Harian Jogja/Desi Suryanto
Advertisement
Harianjogja.com, BANJARBARU- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan setelah pertama kali dicanangkan pada tahun 2016, hingga saat ini telah telah terbentuk 14.581 Kampung KB di seluruh Indonesia.
"Sejak dicanangkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo tahun 2016 di Dusun Jenawi Desa Mertasinga, Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat dan telah memiliki 358 Kampung KB Percontohan. Salah satunya adalah Kampung KB Pumpung ini yang merupakan desa penghasil intan khas dari Kalimantan Selatan dan telah banyak diintervensi oleh dinas-dinas terkait, perubahan fisik dan nonfisik yang terlihat jelas," kata Hasto Wardoyo saat mengunjungi Kampung KB Pumpung Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (6/7/2019).
Advertisement
Hasto memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada Walikota Banjarbaru beserta jajaranya dan masyarakat Kampung KB Pumpung telah ikut serta dalam pembangunan keluarga melalui Kampung KB.
Dia berharap program tersebut tidak terhenti disini saja perkembangan dan perubahan Kampung KB Pumpung, berkembang dengan dukungan dari berbagai lintas sektor dan terutama dari Walikota Banjarbaru serta keluarga-keluarga di Kampung KB Pumpung.
Hasto menjelaskan Kampung KB merupakan miniatur program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di lapangan.
BACA JUGA
Kampung KB disebut juga ikut serta membangun dan mensejahterakan keluarga Indonesia melalui kelompok kegiatan yang selama ini mendukung antara lain Kelompok Bina Keluarga Balita, Kelompok Bina Keluarga Remaja dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja, Bina Keluarga Lansia, Remaja Generasi Berencana (GenRe), Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
"Melalui program Kampung KB ini, maka diharapkan setiap keluarga di Indonesia adalah keluarga yang bahagia sejahtera, meningkat kesejahteraan dan taraf hidup keluarganya," kata dia.
Hal itu disebutkan dapat ditempuh melalui berbagai program pembinaan ketahanan keluarga, serta pemberdayaan ekonomi keluarga, dalam hal ini setiap keluarga diharapkan dapat menjalankan delapan fungsi keluarga secara optimal.
Delapan fungsi keluarga tersebut yaitu fungsi agama, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, reproduksi, sosial budaya dan fungsi lingkungan.
"Pada akhirnya akan terbentuk generasi emas bangsa Indonesia yang berkualitas, berkompeten, dan berkarakter," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Banjir 70 Cm di Kaligawe Semarang Lumpuhkan Jalur Pantura
- Polisi Beberkan Kronologi Warga yang Ditembak Begal di Jakbar
- Gudang Pengelolaan Limbah B3 di Karawang Terbakar
- Keuangan Ukraina Diklaim Hanya Cukup Bertahan hingga April 2026
- AI Dinilai Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas Sektor Manufaktur
Advertisement
Hama Tikus Masih Mengancam Petani Potorono, Khawatir Gagal Panen
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Ki Anom Suroto Dimakamkan di Samping Ki Warseno Slenk
- Optimalkan Kerja Pamong Kalurahan, DPRD Sleman Matangkan Raperda
- Dispar Bantul Alami Kendala Tarik Retribusi di Pos Baru Parangtritis
- 5 Aplikasi Android yang Bikin HP Lemot dan Cara Membersihkannya
- Alwi Lolos ke 8 Besar French Open 2025, Jonatan Christie Gagal
- Dimas Diajeng Jadi Agen Promosi Wisata Selatan DIY
- BPIP Gelar Literasi Pancasila dan Kebangkitan Republik di UNY
Advertisement
Advertisement



