Advertisement
Sebanyak 1.659 Rumah di Palu Berada di Garis Patahan
Foto udara rumah-rumah warga yang hancur akibat gempa 7,4 skala Richter di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10). - Antara/Hafidz Mubarak
Advertisement
Harianjogja.com, PALU--Sebanyak 1.659 rumah di Palu, Sulawesi Tengah, terkena garis patahan besar sesar Palu koro yang masuk dalam zona merah berdasarkan peta zona rawan bencana.
Sekretaris daerah Kota Palu Asri di Palu, Rabu (16/9/2019) mengatakan, 1.659 rumah yang berada di jalur patahan dinilai tidak layak huni karena membahayakan keselamatan jiwa jika sewaktu-waktu terjadi guncangan keras.
Advertisement
"Jumlah ini berdasarkan data yang dihimpun pemerintah kota dan ditetapkan melalui surat keputusan Wali Kota Palu," ungkap Asri.
Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan dan Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, merupakan wilayah terdampak parah akibat gempa disusul pencairah tanah atau likuefaksi.
BACA JUGA
Dia memaparkan, berdasarkan data rumah rusak dan tidak layak huni akibat gempa, tsunami dan likuefaksi 28 September 2018 yang di rilis Pemkot Palu sebanyak 5.963 rumah. 1.544 rumah berada di Kelurahan Balaroa dan 2.433 rumah di Kelurahan Petobo.
"Sisanya tersebar di 13 Kelurahan yang terdampak tsunami disepanjang pinggiran teluk Palu sebanyak 1.977 rumah, " kata Ari yang juga mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palu.
Dia menguraikan, rumah rusak terdampak tsunami di sepanjang pinggiran teluk Palu sebanyak 401 rumah di Kecamatan Mantokulore, 620 rumah di Kecamatan Tawaeli, 286 rumah di Kecamatan Palu Utara dan 286 rumah di Kecamatan Palu Barat serta 384 rumah di Kecamatan Ulujadi.
"Jumlah keseluruhan rumah tidak layak huni akibat bencana di Kota Palu yang berada digaris patahan sebanyak 7.622 rumah, " tutur Asri.
Gempa, tsunami dan likuefaksi yang memporakporandakan Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan sebagian wilayah Kabupaten Parigi Moutong menelan ribuan korban jiwa.
Data terakhir yang dicatat Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kegempaan Provinsi Sulawesi Tengah akibat musibah tersebut menimbulkan kerugian sebesar Rp18,48 triliun.
Kota Palu mengalami kerugian senilai Rp8,3 triliun, Kabupaten Sigi Rp6,9 triliun, Donggala Rp2,7 triliun dan Kabupaten Parigi Moutong Rp640 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Triumph Rilis Tracker 400, Motor 400 cc Bergaya Flat Track
- Sidang Perdana Cerai Atalia-Ridwan Kamil Digelar, Keduanya Tak Hadir
- Film Bapakmu Kiper: Komedi Sepak Bola Siap Tayang 2026
- Menaker Pastikan Upah Minimum Tak Turun Meski Ekonomi Negatif
- Dikalahkan Kunlavut, Jonatan Christie Terpuruk di Dasar Grup BWF World
- Penataan Pansela Bantul: Pusat Wisata Bergeser ke Barat Sungai Opak
- Baku Tembak di TN Komodo, Tim Gabungan Hadang Pemburu Liar
Advertisement
Advertisement





