Advertisement
Kemenhub Keluarkan Program Mudik Gratis, MTI: Kok Pakai Bus Pariwisata?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pogram angkutan mudik gratis yang dicanangkan Kementerian Perhubungan justru membuat para pengusaha angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) terpuruk. Program itu dinilai tidak mendukung bisnis mereka.
Pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menuturkan, mudik gratis pemerintah seharusnya dapat dimanfaatkan dengan memaksimalkan bus AKAP.
Advertisement
"Mudik gratis menggunakan bus setiap tahun kian bertambah kapasitasnya. Namun disayangkan, [mudik gratis Kemenhub] mengutamakan menggunakan bus pariwisata," katanya, Minggu (12/5/2019).
Menurutnya, sebaiknya mudik gratis ini memanfaatkan bus reguler bekerja sama dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda). Sisanya, baru menggunakan bus wisata, karena bisnis bus reguler terpuruk beberapa tahun ini.
Selain itu, tempat berangkat mudik bersama diharapkan tidak menggunakan Lapangan Monas atau Parkir Timur Senayan. Namun, seharusnya menggunakan Terminal Pulo Gebang yang sebenarnya sudah representatif untuk menampung banyak orang.
"Perlu membiasakan publik bila berangkat menggunakan bus umum dari terminal penumpang, bukan dari tempat yang bukan terminal," tuturnya.
Sementara itu, kehadiran bus pengangkut mudik bisa dilakukan ramp check oleh petugas terminal yang sudah terlatih, termasuk pemeriksaan kesehatan pengemudinya.
Kementerian Perhubungan menyediakan bus mudik gratis sejumlah 1.200 bus dari 2018 sebanyak 1.073 bus tumbuh 11%. Sementara itu, kuota pemudik meningkat menjadi 54.000 orang sari sebelumnya yang mencapai 44.041 orang tumbuh 18%.
Kuota truk angkutan sepeda motor pemudik pun meningkat menjadi 100 truk dari 2018 yang hanya 75 truk. Sementara sepeda motor yang dapat diangkut mencapai 3.500 unit dari tahun sebelumnya mencapai 2.673 unit.
Pengangkutan sepeda motor menggunakan truk ini dikhususkan bagi pemudik sepeda motor yang menuju kota-kota di Jawa Tengah, yakni Slawi, Pemalang, Pekalongan, Semarang, Demak, Jepara, Kudus, Pati.
Juga ada kota Blora, Purwodadi, Salatiga, Boyolali, Solo, Sragen, Klaten, Wonogiri, Wonosari, Yogyakarta Magelang, Temanggung, Wonosobo, Kebumen, Purwokerto, Banjarnegara, dan Cilacap dengan total menggunakan 880 bus.
Sementara itu ke arah Jawa Timur dengan tujuan enam kota yakni, Madiun, Tuban, Mojokerto, Kediri, Malang dan Pacitan menggunakan 35 bus. Ke arah Jawa Barat ada 5 kota tujuan, yakni Cirebon, Banjarpatoman melalui Tasikmalaya dan Ciamis, serta Kuningan, dengan 30 bus.
Adapun, bus menuju Sumatra dengan tiga kota tujuan, Lampung, Palembang dan Padang dengan total 25 bus yang diberangkatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement
Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Tersedia di PJR Temon, Selasa 15 Juli 2025
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
Advertisement
Advertisement