Advertisement

TKN: Prabowo Marahi Media Cerminkan Pemimpin Otoriter Antikritik

Aziz Rahardyan
Kamis, 02 Mei 2019 - 14:37 WIB
Nina Atmasari
TKN: Prabowo Marahi Media Cerminkan Pemimpin Otoriter Antikritik Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) meninggalkan lokasi seusai menghadiri aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2019). - ANTARA/Rivan Awal Lingga

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA —Calon presiden Prabowo Subianto ketika menghadiri acara Hari Buruh Internasional atau May Day di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2019), menyebut bahwa media ikut merusak demokrasi di Indonesia.

Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf TB Ace Hasan Syadzily menyebut bahwa pernyataan capres nomor urut 02 yang tercatat beberapa kali menyerang media, menunjukkan ketidakmampuannya menjunjung nilai-nilai demokrasi.

Advertisement

"Tuduhan kasar seperti itu semakin menunjukkan bahwa Prabowo sebagai pemimpin politik tidak pernah mau mengerti fungsi pers dalam demokrasi," ungkap Ace dalam keterangan resminya, Kamis (2/5/2019).

"Bahkan sangat jelas mencerminkan watak seorang pemimpin otoriter yang sangat antikritik dan juga anti pada suara kritis media. Jika media tidak menyuarakan kepentingan politiknya, maka media dianggap merusak demokrasi," tambahnya.

Ace menjelaskan bahwa media di Indonesia telah bekerja berdasarkan prinsip-prinsip jurnalisme, berdasarkan fakta, melakukan klarifikasi, serta melakukan edukasi ke publik, sehingga Ace bisa paham kenapa hoaks dan juga ujaran kebencian tidak mendapatkan tempat di media.

"Media pasti bukan seperti bebek-bebek yang bisa digiring untuk kepentingan politik Prabowo. Awak media pasti punya akal sehat yang tidak mudah dikendalikan untuk sebar kebohongan dan sandiwara. Media juga pasti rasional dengan tidak mau meracuni masyarakat dengan halunisasi, ilusi, dan provokasi," ungkap politisi Golkar ini.

"Kebebasan pers adalah tiang penyangga demokrasi. Upaya untuk mengancam media dalam menjalankan tugas jurnalismenya jelas perilaku diktator yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi, dan sangat disayangkan, sebagai politisi yang menikmati ruang kebebasan dalam alam demokrasi, Prabowo justru ingin membunuh salah satu elemen paling dasar dari demokrasi yakni kebebasan pers," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Rabu 24 April 2024 di PMI se-DIY

Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement