Advertisement
Begini Analisis Jokowi tentang Prabowo di Debat Capres Keempat
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) bersama Ketua KPU Arief Budiman sebelum mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). - ANTARA/Hafidz Mubarak A
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Debat capres keempat sukses digelar di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019) malam. Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo angkat bicara seusai bertemu Prabowo Subianto di acara Debat Capres Keempat.
Memakai jaket Tim Kampanye Nasional (TKN) warna hitam, Jokowi melewati lobi Ballroom Hotel Shangri-La menuju ruang transit.
Advertisement
"Mengalir aja mengalir, pertanyaan kita jawab apa adanya. Saya kira itu saja," katanya, Sabtu (30/3/2019).
Berdasarkan pantauan, beberapa pendukung paslon 01 terlihat berkerumun untuk berfoto bersama atau swafoto dengan capres petahana tersebut.
BACA JUGA
Ketika ditanya soal penguatan pertahanan di wilayah perbatasan Jokowi menjawab dengan tegas dan singkat.
"Tadi [saya] sudah cerita banyak mengenai angkatan laut di Riau. Kemudian angkatan udara di Biak. Saya rasa sudah jelas sekali," ujarnya sambil berjalan cepat.
Dalam debat capres keempat, Jokowi menilai calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terlalu khawatir soal kedaulatan negara.
Pernyataan itu dibuat Jokowi untuk menanggapi keresahan Prabowo soal operasional pihak asing di sejumlah objek vital negara seperti pelabuhan laut dan bandar udara.
Prabowo mengungkapkan hal tersebut dapat membuat Indonesia kesulitan 'bernapas' mengingat pentingnya objek-objek tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi menyatakan bahwa Prabowo kelewat khawatir. Ia mengatakan urusan kedaulatan negara adalah hal mutlak dan tidak akan memberinya bahkan satu senti ke pihak luar.
Dalam hal keterlibatan pihak asing dalam operasional pelabuhan dan bandara, Jokowi meyakinkan Prabowo bahwa yang dikelola bukanlah objek vital milik Tentara Nasional Indonesia.
"Kita mungkin haru lebih hati-hati kalau berkaitan dengan radar udara atau maritim, tapi kalau untuk badara dan pelabuhan tak masalah, negara lain juga begitu," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
Advertisement
BPBD Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Nicolo Bulega Debut di MotoGP Gantikan Marquez yang Masih Cedera
- Merah Muda Fest Hadirkan Semangat Baru Pemuda Indonesia
- Puluhan Siswa SD di Jakarta Barat Diduga Keracunan MBG
- Ok Taecyeon Umumkan Pernikahan, Tulis Surat Cinta untuk Fans
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
- Persita Ditahan Imbang Bhayangkara FC 1-1, Duel Penuh Drama
- Kasus Influenza di Jogja Naik, Wali Kota Imbau Warga Jaga Kesehatan
Advertisement
Advertisement



