Advertisement
Cegah Radikalisme di Kalangan Pemuda Lewat Lomba Video Pendek

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Berdasarkan data yang dimiliki Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), remaja usia 17 hingga 27 tahun rentan dirasuki oleh paham-paham terorisme dan radikalisme. Hal tersebut disebabkan kondisi jiwa yang mudah untuk dimasuki paham-paham tersebut.
Menyikapi hal tersebut BNPT menggelar lomba video pendek dan diskusi film bagi pemuda Yogyakarta yang berlangsung pada Kamis (21/3/2019) di salah satu restoran yang terletak di Bantul. Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Ine Febriyanti dan juga Wakil Bupati Kabupaten Bantul, Abdul Halim Muslih.
Advertisement
Dalam sambutannya Abdul Halim Muslih mengatakan sosialisasi tentang bahaya terorisme sangat penting dilakukan agar paham radikalisme tidak menyerang para pemuda pemudi Indonesia. “Sosialisasi seperti sangat berguna untuk remaja-remaja jaman sekarang, mengingat untuk mencegah radikalisme lalu agama menjadi kambing hitamnya,” katanya.
Ia menambahkan bawah paham radikalisme dimulai dari ajakan membenci orang yang berbeda paham, bahkan agama diinjeksikan secara pelan-pelan bahwa orang tersebut layak dibenci. Penyerangan tersebut diyakini sebagai jihad dengan iming-iming masuk surga.
Kepala Seksi Pengawasan Barang BNPT, Faizal Yan Aulia mengakui keprihatinannya lantaran banyak pelaku terorisme yang menyerang kawula muda kisaran umur 20. Sehingga paling penting adalah bagaimana caranya untuk mencegah hal tersebut yang kerap disebarkan melalui media sosial.
“Semoga dengan kegiatan seperti ini para peserta yang hadir mampu terhindar dari paham-paham tersebut. Tema kegiatan kali ini Satu Indonesia Wujudkan Pemuda Santun, Cerdas dan Inspiratif,” kata Faizal.
Sedang Ine Febriyanti selaku salah satu artis yang terlibat dalam perumusan kegiatan tersebut menyampaikan dirinya sangat puas dengan antusias para pemuda di beberapa daerah yang mengikuti lomba ini sangat baik.
“Kan paham-paham seperti itu, kebanyakan sih masuknya lewat sosial media. Tujuan kami memang mecegah paham tersebut lewat sosial media yang medianya adalah video, saya rasa kegitan ini memang sangat penting ya buat para remaja-remaja yang ada di Indonesia” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement