Advertisement
Pemerintah Indonesia Kecam Pernyataan Senator Australia Soal Teror
Bendera Indonesia dan Australia - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pernyataan senator Australia Fraser Anning terkait aksi teror di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, minggu lalu mendapat kecaman keras dari Pemerintah Indonesia.
Anning, dalam pernyataan tertulisnya yang dirilis Jumat (15/3/2019), mengatakan penyebab tragedi penembakan massal di Selandia Baru adalah program imigrasi yang memungkinkan kaum fanatik Muslim bermigrasi ke negara tersebut.
Advertisement
Menanggapi pernyataan Anning, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Senin (18/3/2019) pagi, memanggil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan untuk menyampaikan kecaman keras pemerintah Indonesia.
Senator Negara Bagian Queensland itu juga menyebut bahwa umat Islam adalah pelaku teror yang biasanya membunuh orang atas nama keyakinan mereka.
BACA JUGA
“Pernyataan itu menunjukkan ketidakpahaman senator tersebut mengenai Islam. Bahwa sangat salah untuk mengaitkan terorisme atau kekerasan dengan Islam atau pun agama lainnya,” kata Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir dalam penjelasan kepada pers di Jakarta, Senin.
Indonesia berpendapat bahwa pandangan Anning mengenai Islam, yang ia sebut sebagai “ideologi kejam yang membenarkan perang tanpa akhir melawan siapapun yang menentang dan menyerukan pembunuhan orang-orang kafir dan murtad” adalah sangat picik.
“Tidak ada tempat untuk pemikiran seperti itu di dunia modern saat ini, tidak di Australia, Indonesia, atau dimanapun di dunia ini,” Arrmanatha menegaskan.
Sementara itu, terkait permintaan Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris untuk melarang Fraser Anning memasuki wilayah Indonesia sebagai akibat dari pernyataannya tersebut, Kemlu menegaskan bahwa izin bagi seorang warga negara asing untuk masuk ke wilayah Indonesia sepenuhnya merupakan hak pemerintah Indonesia.
Usulan agar Anning dicegah masuk ke Indonesia untuk alasan apapun, menurut Charles, dianggap penting agar ia tidak menularkan cara pandang yang dapat memecah belah umat beragama di tanah air.
"Sejauh ini tidak ada rencana yang bersangkutan (Fraser Anning) untuk berkunjung ke Indonesia. Namun apabila ada rencana (kunjungan), maka hak sepenuhnya ada di pemerintah Indonesia untuk menentukan boleh atau tidaknya seseorang masuk ke Indonesia,” kata Arrmanatha.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Joni 15 Tahun Jadi Honorer, Kini Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ikasi DIY Kirim 15 Atlet Pelajar ke Banyuwangi Open Championship
- Indonesia Kokoh di Posisi Kedua Klasemen Medali SEA Games 2025
- Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Kota Sabang Malam Hari Ini
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Napoli Tumbang di Kandang Udinese, Gagal Rebut Puncak
- TJSL Cluster Unggulan Fasilitasi Pelaku Usaha Lokal
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Senin 15 Desember 2025
Advertisement
Advertisement




