Advertisement
Ditemukan Ini di Galian Kubur Kuno di Sragen
Tim arkeolog dibantu warga melakukan ekskavasi dan menemukan dua buah kubur kuno di Dusun Toho, Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Selasa (26/2/2019). (Solopos - Moh. Khodiq Duhri)
Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN--Para arkeolog dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran yang ditugaskan pada kegiatan ekskavasi di Dusun Toho. Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah.
Mereka menggali tanah berukuran 2m x 3m dengan kedalaman sekitar 40 cm. Di tanah itu terdapat dua benda menyerupai kubur kuno.
Advertisement
Di sekitarnya terdapat beberapa artefak seperti pecahan periuk atau gerabah yang terbuat dari tanah liat. Dengan penuh kehati-hatian, arkeolog bernama Pipit Meilinda ikut mengeruk tanah dengan bantuan batang bambu. Ada kalanya Pipit menggunakan tusuk gigi untuk mengikis tanah yang menempel pada artefak tersebut.
Demi menjaga benda cagar budaya yang tersimpan di dalam tanah itu tidak rusak, penggalian tanah sengaja dilakukan menggunakan potongan batang bambu yang dibuat lancip pada bagian ujungnya. Linggis, cetok, dan wangkil hanya digunakan untuk menggali tanah keras di sekitarnya yang tidak ditemukan potensi adanya artefak.
BACA JUGA
“Gerabah atau periuk ini sudah sangat rapuh. Oleh karenanya harus sabar dan ekstra hati-hati supaya benda itu tidak rusak. Tanah itu harus digali menggunakan batang bambu. Penggunaan peralatan dari besi hanya seperlunya saja,” ujar Pipit kala berbincang dengan Solopos.com di lokasi.
Kegiatan ekskavasi tersebut dimulai sejak Minggu (24/2/2019). Selain di Dusun Toho, kegiatan ekskavasi juga dilakukan di Desa Dung Banteng, Desa Bukuran. Selama tiga hari ekskavasi di Dusun Toho, tim arkeolog menemukan dua benda menyerupai bekas kuburan manusia.
Kuburan kuno itu bisa dikenali dari tektur tanah yang berbeda dengan sekelilingnya. Tekstur tanah bekas kuburan kuno itu berwarna cokelat dengan bercak putih dan merah. Berbeda dengan tekstur tanah di sekitarnya yang berwarna cokelat kehitaman layaknya tanah liat.
Sejumlah pecahan gerabah atau periuk yang sudah menyatu dengan tanah berada di sekitar dua kubur kuno tersebut. “Kuburan yang di dalamnya ditemukan sejumlah benda-benda berharga seperti emas, manik-manik, gerabah, atau periuk dan lain sebagainya itu merupakan tradisi peninggalan zaman megalitikum. Warga sekitar biasa menyebutnya dengan istilah Kubur Buddha,” jelas Ketua Tim Peneliti, Haris Rahma Nendra, saat ditemui Solopos.com di lokasi.
Meski menemukan gerabah atau periuk di sekitar kubur kuno itu, tim arkeolog tidak menemukan bekas jasad manusia di dalamnya. Sejauh ini tim arkeolog belum bisa mengambil kesimpulan terkait belum adanya temuan bekas jasad manusia tersebut.
“Apakah tulang belulang itu sudah terurai menjadi tanah? Kami tidak tahu. Belum ada penelitian tentang itu sehingga kami belum bisa menyimpulkan. Yang jelas, baru benda-benda ini yang kami temukan,” ujar Haris.
Kegiatan ekskavasi ini akan berlangsung hingga Selasa (5/3/2019) mendatang. Hasil temuan dari ekskavasi nantinya akan menjadi bahan penelitian tim arkeolog di laboratorium BPSMP Sangiran.
“Hasil dari penelitian ini akan memperkuat nilai-nilai warisan kebudayaan di situs Sangiran. Selama ini, situs Sangiran lebih dikenal sebagai situs manusia purba. Hasil penelitian ini membuktikan adanya tradisi warisan budaya setelah prasejarah atau kehidupan yang lebih modern daripada zaman purba. Kemungkian di awal Masehi,” jelas Kepala BPSMP Sangiran, M. Hidayat.
Sebagaimana diinformasikan, kuburan kuno terdeteksi di lima desa wilayah Sragen. Kelima desa itu yakni Desa Bukuran, Desa Tegalombo, Desa Krikilan, dan Desa Ngebung di Kecamatan Kalijambe, dan Desa Manyarejo di Kecamatan Plupuh. Tim arkeolog kini tengah melakukan ekskavasi untuk menguak kuburan kuno tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah hingga 10 Desember
- Uji Klinis Vaksin Dengue Masuk Babak Baru dalam Riset Nasional
- Hakim: Uang Suap untuk Sosial Tetap Tidak Dibenarkan
- Sudan Tawarkan Pangkalan Laut ke Rusia Demi Senjata Perang
- Gubernur Bali Bakal Setop Airbnb, Dorong PAD dari Pariwisata Legal
Advertisement
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Tembok Parkiran SMAN 1 Polanharjo Klaten Ambruk Diterjang Hujan Deras
- Remaja Australia Gugat Pemerintah Atas Larangan Media Sosial
- Vietnam U-22 Bekuk Laos 2-1 di Laga Pembuka Grup B SEA Games 2025
- Gunungkidul Tambah 7 Titik SPAM di 2026 untuk Perluas Akses Air Bersih
- Pemkot Jogja Buka Rekam KTP-el Akhir Pekan Sepanjang Desember 2025
- Harga Pertamax dan Turbo Naik, Pertalite Tetap Rp10.000
- Penjualan Xiaomi YU7 Lampaui Tesla Model Y di China
Advertisement
Advertisement




