Advertisement

Bentrok di Jalan Paris, PDIP & PPP Sampaikan Versi Berbeda

Ujang Hasanudin
Senin, 25 Februari 2019 - 20:35 WIB
Budi Cahyana
Bentrok di Jalan Paris, PDIP & PPP Sampaikan Versi Berbeda Ketua DPC PDIP Kabupaten Bantul Aryunadi (berbaju batik) menyampaikan hasil pemeriksaan dugaan penganiyaan anggota PDIP kepada awak media, Senin (25/2/2019). - Harian Jogja - Kiki Luqmanul Hakim

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—PDIP dan PPP menceritakan kerusuhan di Simpang Tembi, Jalan Parangtritis (Paris) Km.8,5, Timbulharjo, Sewon, Bantul. Mereka menyampaikan versi berbeda berdasarkan sudut pandang masing-masing.

Kerusuhan itu melibatkan anggota Satgas PDIP melawan anggota Laskar Arafat, ormas yang berafiliasi dengan PPP Khittah, partai politik yang mengambil sikap berlawanan dengan PPP Romahurmuzy.

Advertisement

Kericuhan pecah pada Minggu (24/2/2019) siang sekitar pukul 12.30 WIB. Dalam kerusuhan tersebut, delapan sepeda motor dirusak, lima rumah dilempari batu. Menurut versi PDIP, anggota satgas diserang saat sedang nongkrong di Simpang Tembi. Sementara, menurut PPP, rombongan Laskar Arafat justru diadang saat melintas untuk pulang ke arah Jejeran setelah mengikuti kegiatan di Dlingo.

Ketua Laskar Arafat Edi Haryanto atau akrab disapa Yanto Gombloh mengatakan rombongan Laskar Arafat yang melintasi Simpang Tembi justeru diadang dan dilempari batu. Bahkan, kata dia, ada pengadang yang membawa pedang.

“Dari [kelompok] sana ada pelemparan,” kata dia kepada wartawan.

Ia juga menampik soal keterangan adanya penodongan airshoft gun maupun pistol. Menurut dia, di lokasi kejadian banyak polisi sehingga penodongan semestinya bisa dihalau. Dia juga menanggapi langkah DPC PDIP yang melaporkan keributan ini ke polisi.

“Kalau dari sana melaporkan, dari kami juga melaporkan ada korban,” ujar dia.

Ketua DPC PDIP Bantul Aryunadi mengatakan kader PDIP dari Laskar Babat saat kejadian memang sedang berkumpul di sekitar Simpang Tembi. Mereka, kata dia, berencana silaturahmi ke kantor DPC PDIP. “Tiba-tiba ada rombongan seratusan orang menyerang,” kata dia.

Tidak hanya diserang, menurut Aryunadi, kadernya juga ditodong airshoft gun dan beberapa motor dirusak. PDIP kemudian ke polisi dan berharap penegak hukum mengusut kasus tersebut sampai tuntas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Sleman Barat Jadi Area Terparah Serangan Hama Tikus, Ini Rincian Lokasinya

Sleman
| Kamis, 26 Desember 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Waterboom Jogja Kebanjiran Pengunjung di Libur Natal, Wahana Baru Jadi Daya Tarik

Wisata
| Selasa, 24 Desember 2024, 16:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement