Advertisement

Ini Kesaksian Kalla tentang Potensi Nepotisme & Otoritarianisme oleh Jokowi

Feni Freycinetia Fitriani
Minggu, 24 Februari 2019 - 14:45 WIB
Budi Cahyana
Ini Kesaksian Kalla tentang Potensi Nepotisme & Otoritarianisme oleh Jokowi Wakil Presiden Jusuf Kalla - Antara/Dhemas Reviyanto

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA— Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan pandangannya terhadap calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo. Menurut Kalla, Jokowi tidak mungkin menjalankan praktik otoritarianisme dan nepotisme ketika nanti terpilih kembali sebagai Presiden RI dalam Pilpres 2019.

Selama kurang lebih 4,5 tahun bekerja bersama, tidak satu kalipun JK mendengar Jokowi membicarakan tentang proyek pribadi. Bukan itu saja, dia menuturkan sejak Indonesia dipimpin Jokowi, semua hal diputuskan selalu melewati mekanisme rapat yang dilakukan setiap hari bahkan 2-3 kali sehari.

Advertisement

"Itu artinya beliau sangat demokratis. Ingin menjalankan demokrasi tanpa ingin memaksakan kehendak. Jadi, kemungkinan untuk otoriter tidak akan terjadi," katanya dalam acara silaturahmi nasional Institute Lembang 9 di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu (23/2/2019) malam.

Lebih lanjut, Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) tersebut memastikan bahwa Jokowi tidak mungkin menggunakan kekuasaan untuk nepotisme.

Salah satu contohnya Jokowi tidak pernah mengikutsertakan putra-putrinya dalam proyek-proyek pemerintah. JK menyebutkan bahwa putra sulung Jokowi Gibran Rakabuming menjadi pebisnis katering dan putra bungsunya Kaesang Pangarep justru menjual martabak.

"Tidak ada yang proyek jalan atau proyek industri, tidak ada. Artinya tidak akan terjadi nepotisme karena pengalaman-pengalaman itu itu. Padahal, apa susahnya beliau [Jokowi] menunjuk suatu proyek tertentu? Kan tidak,"

JK menambahkan bahwa dalam menjalankan kenegaraan selalu diusahakan secara demokratis dan tak melanggar aturan.

Karena itu, JK meminta agar masyarakat mencari pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mau memajukan bangsa tanpa menerapkan hal-hal negatif. Indonesia harus berkaca dari Venezuela dan Malaysia dan terpuruk karena pemimpinnya otoriter serta melakukan tindakan nepotisme.

"Maka kenapa saya di mana-mana juga bicara, saya memilih pasangan nomor 01 karena itu. Bahwa [Jokowi-Ma'ruf Amin] tidak akan menjerumuskan bangsa," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Meski Sudah Hujan, Bantul Bakal Perpanjang Status Darurat Kekeringan Sampai Akhir Tahun

Bantul
| Kamis, 30 November 2023, 11:47 WIB

Advertisement

alt

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY

Wisata
| Minggu, 26 November 2023, 23:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement