Advertisement
Prabowo Kerap Diserang Soal Isu HAM, Begini Pembelaan Timses
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) bersama Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso (kiri), dan Dewan Penasehat BPN Amien Rais (kanan) memberikan keterangan pers mengenai penganiayaan anggota BPN Ratna Sarumpaet, di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (2/10). - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Capres Prabowo Subianto kerap diserang soal isu HAM saat jelang Pilpres. Timses anggap sebagai hal wajar.
Badan Pemenangan Nasional Koalisi Indonesia Adil Makmur menganggap wajar apabila calon presiden jagoannya Prabowo Subianto masih diserang soal isu hak asasi manusia setiap kali pemilihan presiden.
Advertisement
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso mengatakan bahwa jika benar Prabowo dituding bertanggung jawab dalam kasus penculikan dan penghilangan aktivis pada 1998, maka tidak masalah karena saat itu Tanah Air sedang mengalami krisis dan pergantian orde.
“Dulu kan sedang masa peralihan. Kalau sekarang ada yang melakukan pelanggaran HAM maka itu sangat berat dan lebih berbahaya,” katanya di Jakarta, Kamis (27/12/2018).
BACA JUGA
Perbandingan dulu dan sekarang, jelas Djoko, adalah karena kini Indonesia sudah stabil, tenang, dan tidak ada kekacauan. Ini jauh berbeda saat krisis kepercayaan dulu. Terlebih tidak ada fakta hukum bahwa Komandan Jenderal Kopassus ini telah melakukan pelanggaran.
Yang lebih penting dari masa kampanye ini menurutnya adalah tidak ada sebaran berita bohong atau kampanye hitam. Mantan Panglima TNI ini juga menginstruksikan anggota tim sukses melarang hal demikian.
Oleh karena itu, jika ada orang yang menyebarkan kabar bahwa Presiden Joko Widodo adalah PKI maka bukan perbuatan dari anak buahnya. Dia percaya Jokowi bukan organisasi yang dilarang pemerintah karena capres petahana saat itu baru berusia 4 tahun sehingga tidak mungkin terlibat.
“Oposisi mengritisi kinerja inkumben, dan inkumben besarkan prestasi itu wajar. Cuma harus dengan cara yang sehat,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Kim Jong Un Dorong Produksi Rudal dan Amunisi Korut Diperkuat
Advertisement
Proyek Kereta Gantung Prambanan, Armada dari China Datang 2026
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- PSIM Jogja Lanjutkan Puasa Kemenangan, Ini Kata Van Gastel
- Survei Pew: TikTok Jadi Sumber Berita Utama Generasi Z
- Hyundai Ioniq 3 Siap Meluncur, Jadi Mobil Listrik Termurah
- Wisata Gunungkidul Batal Gelar Kembang Api
- Musim Dingin Ekstrem Gaza Tewaskan 15 Orang, Tiga Bayi
- Struktur Baru Pemkab Gunungkidul Resmi Berlaku Januari 2026
- Kamera AI di Yunani Deteksi 1.000 Pelanggaran dalam 4 Hari
Advertisement
Advertisement



