Advertisement
Ini Program Pertama Prabowo Subianto Jika Menang Pilpres 2019

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Calon Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan programnya jika memenangkan Pilpres 2019. Ia mengatakan bahwa dibutuhkan tiga hal membuat Indonesia menjadi negara yang kuat dan sejahtera. Itu adalah swasembada pangan, swasembada energi bahan bakar, dan swasembada air.
Jika tiga swasembada itu tidak ada, menurutnya Indonesia akan sulit untuk kuat dan sejahtera. Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Koalisi Adil Makmur pun telah mempelajari menciptakan kemandirian tersebut dalam waktu yang tidak lama.
Advertisement
“Kalau kita menang maka kita akan memperbaiki yang tidak benar dan melaksanakan strategi dalam menciptakan swasembada tersebut,” katanya di Solo melalui keterangan pers, Jumat (23/11/201).
Ketua Umum Partai Gerindra ini menjelaskan bahwa jika dia bersama Sandiaga Uno memenangkan pilpres, maka hal yang pertama kali dilakukan dalam menjalankan strategi swasembada tersebut adalah memilih putra-putri terbaik bangsa untuk membantunya dalam kabinet pemerintahan nantinya.
“Kita butuh orang orang yang cakap yang handal yang berkemampuan dan juga berakhklak. Kita tidak butuh orang pintar tapi maling,” ungkapnya.
Bagi Prabowo, saat ini banyak sekali kebijakan pemerintah yang sangat merugikan rakyat Indonesia. Sebab, banyak petani tebu di daerah Jawa Timur yang harus merugi karena pemerintah mengeluarkan kebijakan impor gula pada saat akan melakukan panen.
Begitu pula para petani beras di Klaten Jawa Tengah yang harus merugi karena saat mereka akan panen pemerintah malah mengeluarkan beras impor dari luar negeri.
“Jadi, kita melihat pemerintah Indonesia tidak membela rakyatnya sendiri,” ucapnya.
Oleh karena itu, Prabowo berjanji bersama BPN akan berjuang keras untuk melakukan swasembada demi meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia khususnya para petani dan nelayan.
Selain itu, Prabowo-Sandi juga akan bekerja dengan keras untuk mengamankan kekayaan negara yang berasal dari sumber daya alam untuk tidak dibawa pergi keluar negeri oleh sekelompok orang.
“Kebijakan kebijakan mengelola negara ini tidak gampang tapi juga tidak sulit kalau niatnya baik, kalau niatnya benar ingin memakmurkan kesejahteraan rakyat,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Purwomartani Sesuai Rencana, Target 2026 Sampai Gerbang Tol Kalasan
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement