Advertisement
Waduh, Empat Kecamatan di Sigi Masih Terisolasi karena Longsor
Ilustrasi longsor. - ANTARA FOTO/Indra
Advertisement
Harianjogja.com, SIGI-Empat kecamatan terdampak bencana alam gempa bermagnitudo 7,4 di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, hingga kini masih terisolasi karena akses jalan terputus akibat hujan deras yang menyebabkan longsoran menutup jalan raya sejak Sabtu (20/10/2018).
Emat kecamatan yang dihuni ribuan warga itu adalah Kecamatan Kulawi, Kulawi Salatan, Pipikoro dan Kecamatan Lindu.
Advertisement
Sebagian masyarakat, kata Wiwin, anggota Brimob Polda Gorontalo yang baru saja kembali dari lokasi bencana longsor dan banjir di Desa Salua, Selasa, terpaksa harus berjalan kaki menyusuri hutan dan aliran sungai.
Menurut dia, perjalanan dari Salua menuju Desa Sadaunta membutuhkan waktu tiga jam. Dari Sadaunta warga sepeda motor ojek atau angkutan umum pedesaan yang sudah menunggu di desa itu menuju Kulawi.
BACA JUGA
Begitu sebaliknya, warga dari Kulawi yang akan ke Palu harus berjalan kaki menuju Salua, baru naik angkutan umum ke Kota Palu.
Ia mengatakan, ruas jalan Salua-Sadaunta selama sepekan sejak terjadinya gempabumi beberapa kali terputus total sehingga menghambat proses evakuasi korban dan pendistribusian logistik bagi pengungsi di empat kecamatan yaitu Lindu, Kulawi, Kulawi Selatan dan Pipikoro.
Karena badan jalan terputus total, distribusi logistik bagi pengungsi dilakukan menggunakan helikopter milik TNI, Polri dan swasta.
Jalan raya Salua-Sadaunta kembali putus tertimbun longsor pada Sabtu (20/10/2018) dan hingga kini masih belum bisa dilewati kendaraan karena material longsor belum berhasil disingkirkan dari badan jalan.
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulteng Syaifullah Djafar mengatakan bahwa pihaknya sedang menangani longsor yang menutup jalan ke wilayah Kuawi, Kulawi Selatan dan Pipikoro.
"Kondisinya memang cukup berat, apalagi ada sebuah jembatan di Desa Salua yang kerusakannya cukup parah sehingga membutuhkan waktu beberapa hari untuk menormalkan akses di wuayah itu," ujarnya.
Asisten II Sekretaris Kabupaten Sigi, Iskandar Nontji mengatakan pemerintah berusaha membuka akses jalan yang putus akibat tertimbun longsor tersebut.
Hanya saja karena materialnya cukup banyak dan ada sekitar 18 titik longsor dan 13 di antara yang sangat parah, maka masih butuh waktu untuk menormalkannya.
Diharapkan dalam waktu satu-dua hari ke depan, akses jalan Palu-Kulawi sudah terbuka kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Makna Natal Ditekankan dalam Misa Malam di FX Kiduloji Jogja
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Format MotoGP Disorot, Brivio Minta Kualifikasi Dipisah
- Dampak AI Generatif: RAM Langka, Harga Ponsel Naik 2026
- Penjualan Cybertruck Anjlok, Elon Musk Andalkan SpaceX
- Aksi Bonnie Blue di KBRI London Dilaporkan Kemlu RI
- Kecelakaan Maut Tol Krapyak, Sopir Bus Akui Lalai
- Libur Natal dan Tahun Baru 2026, BNI Buka Layanan Terbatas di Jateng
- Spotify Dibobol, 300 TB Data Musik dan Jutaan Artis Dicuri
Advertisement
Advertisement



