Advertisement
MAHASISWA BERPRESTASI : Penerima Hibah DIKTI UAD Meningkat

Advertisement
Mahasiswa berprestasi, utamanya penerima hibah DIKTI UAD meningkat.
Harianjogja.com, JOGJA-Tercatat pada tahun 2015 ini, sebanyak sepuluh tim mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menerima hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI). Raihan tersebut meningkat dari dua tahun sebelumnya.
Advertisement
“Tahun 2013 hanya tiga. Tahun 2014 ada tujuh tim dan sekarang [2015] naik jadi sepuluh,” kata Kaprodi PGSD AUD, Tutur Martaningsih saat jumpa pers di kampus V, Sabtu (7/3/2015) siang.
Menurut dia peningkatan raihan tersebut menjadi bukti keseriusan PGSD AUD dalam melahirkan pengajar kreatif, meski sampai sekarang prodi berusia empat tahun ini belum melahirkan lulusan.
Pembina mahasiswa PGSD, Ika Maryani, menyampaikan ada 58 tim yang mengajukan proposal penelitian DIKTI namun hanya sepuluh tim yang lolos. Masing-masing memiliki tiga personil. Harapannya, kata Ika, tim PGSD UAD akan masuk menjadi tim nasional nantinya.
“Kalau terkait hibah yang diterima, satu tim menerima sekitar Rp8 juta sampai Rp12,5 juta,” lanjutnya.
Sepuluh tim mengajukan proposal penelitian yang berbeda. Dua di antaranya tentang Pemanfaatan limbah kertas sebagai media untuk meningkatkan pembelajaran ketrampilan di panti asuhan putri Islam Yogyakarta dan Iwak Pelet: INPALSIF MATERIK (Inovasi pelet ikan herbal sebagai alternatif makanan ternak ikan).Tak hanya mahasiswa, tujuah dosen PGSD juga berhasil menerima hibah DIKTI pendanaan pada tahun ini.
Tak kalah hebatnya dengan PGSD, Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) juga turut meningkatkan eksistensinya melalui berbagai kegiatan. “14-22 Maret ini kami akan mengadakan kunjungan ke Clayton North Primary School Melbourne, Australia untuk MoU dan belajar seputar PAUD,” sambung Kaprodi PGPAUD, Alif Muarifah.
Melalui kegiatan itu, diharapkan UAD tidak hanya melahirkan lulusan yang ahli mengajar tapi mampu mendirikan lembaga pendidikan dengan permainan edukasi yang mengangkat kembali permainan lokal.
“Ada revolusi pendidikan. Itu tujuannya,” tegas Alif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Pemkab Gunungkidul: Pembangunan Jalan Bantu Mengentaskan Kemiskinan
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kampanye Hari Ini, Ganjar ke Kalimantan Timur
- Empat Anak Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Ayah Mereka Diduga Pelaku KDRT
- Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian 4 Anak di Jakarta Selatan
- Penumpang Pesawat Pelita Air Bercanda soal Ancaman Bom Terancam Penjara Satu Tahun
- 29 Desa di Jateng Jadi Percontohan Desa Anti Korupsi
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
- Kurang 24 Jam, Sedikitnya 100 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel
Advertisement
Advertisement