Advertisement
BMKG Kembali Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia yang berpeluang terjadi hingga tiga hari ke depan.
Hal itu diperingatkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Mulyono Prabowo dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat, berdasarkan pantauan BMKG terdapat pola tekanan tinggi di wilayah perairan Barat Australia.
Advertisement
Pola tekanan tinggi tersebut dapat memicu terjadinya peningkatan kecepatan angin Timuran dengan kecepatan 55km/jam melewati Samudra Hindia Barat Lampung hingga Selatan Jawa, perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat.
"Selain adanya peningkatan kecepatan angin Timuran, terdapat pula peningkatan ketinggian swell di Selatan Jawa Timur hingga Bali yang mengakibatkan potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia khususnya di perairan Barat Daya Sumatera hingga Selatan NTT," kata Prabowo.
Karena itu masyarakat pesisir, terutama para nelayan perlu mewaspadai gelombang tinggi dengan dampak resiko yang timbulkan terhadap keselamatan pelayaran.
Prabowo menerangkan bahwa untuk perahu nelayan sangat rentan terhadap kecepatan angin lebih dari 15 knots (27 km/jam) dan tinggi gelombang diatas 1,25 meter.
Sementara itu, untuk kapal tongkang perlu mewaspadai risiko apabila terjadi potensi kecepatan angin lebih dari 16 knots (30 km/jam) dan tingggi gelombang diatas 1,5 meter.
Sedangkan di perairan Sabang, perairan Barat Aceh , Nias, Selat Sunda bagian Selatan, perairan Selatan Pulau Sumba, pulau Sawu, pulau Rote, selat Sumba bagian Barat, selat Sape Bagian Selatan, laut Sawu, perairan Selatan Kupang perlu diwaspadai terjadi potensi tinggi gelombang 2,5-4 meter..
Untuk kapal ferry yang biasa digunakan sebagai transportasi penyeberangan, sangat rentan jika terjadi kecepatan angin lebih dari 21 knots (39 km/jam) dengan ketinggian gelombang diatas 2,5 meter.
Sedangkan, bagi kapal yang berukuran besar, seperti kapal kargo/kapal pesiar, berisiko untuk berlayar apabila terjadi peningkatan kecepatan angin lebih dari 27 knots (50 km/jam) dan tinggi gelombang diatas 4 meter.
Pada 3-5 Agustus 2018, masyarakat dan kapal-kapal diiimbau mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga 6 meter.
Gelombang tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Mentawai, perairan Enggano hingga Bengkulu, perairan Barat Lampung, perairan Selatan Banten hingga Jawa Timur, perairan Selatan Bali hingga Sumbawa, selat Bali hingga Lombok dan selat Alas Bagian Selatan, Samudera Hindia Barat Mentawai hingga Selatan Pulau Sumbawa.
Sementara itu, tinggi gelombang 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di selat Malaka bagian Utara, perairan Timur Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, selat Sunda Bagian Utara, laut Timor, perairan Selatan Flores, selat Omba dan laut Natuna Utara, Selain itu, perairan Kepulauan Anambas hingga Natuna, perairan Timur Batam hingga Pulau Bintan, perairan Utara Bangka hingga Belitung, laut Natuna dan selat Karimata.
Serta di laut Jawa, Selat Makasar, perairan Kotabaru, laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe hingga Talaud, laut Maluku bagian Utara, perairan Utara Halmahera, dan Samudera Pasifik Utara Halmahera hingga Papua Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jusuf Kalla Ingatkan Prabowo Pentingnya Oposisi
- Surya Paloh Temui Prabowo di Kartanegara
- Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
- BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
Advertisement
Advertisement