Advertisement

Soroti Perang dan Dampaknya, Yashinta Ingatkan Pentingnya Pancasila

Newswire
Sabtu, 13 Desember 2025 - 23:17 WIB
Sunartono
Soroti Perang dan Dampaknya, Yashinta Ingatkan Pentingnya Pancasila Anggota MPR RI Yashinta menyoroti konflik Timur Tengah yang berpotensi memicu kenaikan harga minyak dan menegaskan relevansi Pancasila bagi perdamaian dunia. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Memanasnya konflik internasional, khususnya di Timur Tengah, dinilai menjadi pengingat kuat akan pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi yang menjunjung perdamaian dan keadilan sosial dunia.

Pandangan tersebut disampaikan Anggota MPR RI R.A. Yashinta Sekarwangi Mega saat sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bantul, Sabtu (13/12/2025). Ia menilai Pancasila tidak hanya relevan bagi Indonesia, tetapi juga dapat menjadi inspirasi global dalam meredam konflik antarnegara.

Advertisement

Yashinta mengaitkan situasi global saat ini dengan gagasan Bung Karno dalam pidato To Build the World A New di PBB. Nilai nasionalisme, antikolonialisme, solidaritas, dan koeksistensi damai dalam Pancasila dinilai masih relevan menghadapi tantangan geopolitik modern.

"Kami menilai empat pilar, terutama Pancasila penting untuk membuat dunia lebih damai. Empat pilar itu adalah Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Bentuk Negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara. Perang dianggap bisa berimbas bagi perekonomian Indonesia mengingat impor minyak masih bergantung pada negara di timur tengah," katanya Sabtu (13/12/2025).

Ia menambahkan perang di timur tengah bisa menjadi ancaman bagi Indonesia karena kebutuhan 1 juta barel/hari minyak karena didominasi impor dari timur tengah. "Jadi kalau perang terus terjadi harga minyak akan naik, jika harga minyak naik maka bapak dan ibu akan merasakan kenaikan harga di barang kebutuhan sehari-hari," ucapnya.

Kondisi perang mengingatkan bahwa Pancasila bisa menjadi ideologi untuk dunia yang lebih damai. Ia ingin membawa kembali spirit pidato Bung Karno berjudul To Build the World A New yang disampaikan pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-15 pada tanggal 30 September 1960 di New York, Amerika Serikat.

Bung Karno pernah memaparkan pemikiran Pancasila bisa menjadi ideologi dunia dengan konsepnya tentang nasionalisme, antikolonialisme dan antiimperialisme, solidaritas dan keadilan sosial antar bangsa, kebijakan koeksistensi dan perlucutan senjata secara damai. "Spirit itu membuat saya ingin membawa spirit Pancasila ini dalam forum-forum di dunia internasional," ujarnya.

Ia menghimbau masyarakat tak perlu panik karena Indonesia memiliki Pancasila yang di dalamnya mengandung nilai gotong royong dalam menghadapi segala ancaman dari luar.

Gotong royong menjadi kunci Indonesia keluar dari jerat krisis dari waktu ke waktu. Dimulai sejak krisis 1998 kemudian 2008, dan terakhir pandemi Covid-19 membuktikan Indonesia bisa selamat berkat nilai gotong royong yang tertuang dalam Pancasila.

"Maka perang dagang ini kita juga pasti bisa menghadapi dengan gotong royong. Masyarakat jangan terjebak dalam ketakutan menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan wujud agar ideologi bangsa benar-benar dipergunakan dengan baik untuk lolos dari berbagai situasi sulit," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Jadwal Bus KSPN Malioboro-Pantai Baron Sabtu 20 Desember 2025

Jadwal Bus KSPN Malioboro-Pantai Baron Sabtu 20 Desember 2025

Jogja
| Sabtu, 20 Desember 2025, 05:17 WIB

Advertisement

8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun

8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun

Wisata
| Rabu, 17 Desember 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement