Advertisement
Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti Lebih Dahulu Teken Pakta Integritas Sebelum Diminta Jadi Menteri Dikdasmen

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyatakan telah bertemu Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dua hari lalu untuk meneken Pakta Integritas sebelum dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada Senin.
"Dua hari lalu kami bertemu Sufmi Dasco dan kami menandatangani dua dokumen," ujar Mu'ti di Jakarta, Senin.
Advertisement
Mu'ti mengatakan dua dokumen tersebut yakni soal kesediaan untuk menjadi menteri dalam kabinet yang akan dibentuk.
Kedua, Pakta Integritas yang isinya setia kepada negara dan siap mendukung pemerintahan Prabowo serta menjaga wibawa presiden dan wibawa bangsa negara.
"Satu kesediaan untuk menjadi menteri dalam kabinet. Kedua Pakta Integritas yang isinya normatif. Setia kepada negara dan siap mendukung pemerintahan Prabowo serta menjaga wibawa presiden dan wibawa bangsa negara," kata dia.
"Tadi Pak Prabowo menyampaikan memberikan amanah kepada saya untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan insyaallah saya didampingi oleh wakil menteri," ujar Mu'ti.
Dalam pertemuannya dengan Prabowo, ia menyatakan siap menerima amanah itu. Prabowo, kata Mu'ti, menyampaikan agar memajukan pendidikan Indonesia karena sejatinya pendidikan menjadi kunci untuk membangun bangsa.
Senada dengan Prabowo, ia juga menyatakan ingin menjadikan pendidikan sebagai gerakan untuk mencerdaskan Indonesia Raya yang berkemajuan.
"Tadi beliau menyampaikan beberapa hal untuk bagaimana saya bisa bekerja sebaik-baiknya. Saya bercanda tadi, tidak perlu pantun ya saat ini karena pantunnya sudah disampaikan waktu bapak menyampaikan visi misi di Muhammadiyah Surabaya," katanya.
Disinggung perihal Kemendikbudristek yang bakal dipecah, ia menyatakan tidak tahu-menahu dan hanya diberi amanah untuk menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. "Saya tidak tahu, tetapi saya diberi amanah oleh beliau untuk menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah," katanya.
Sebelumnya, Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini akan menjadi calon menteri untuk pemerintahan baru ke depan ke kediaman pribadinya Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta, Senin sore, untuk menyampaikan langsung penugasan-penugasan mereka serta memberikan arahan-arahan.
Nama-nama tokoh yang diyakini mendapatkan penugasan sebagai menteri dan datang ke kediaman Prabowo itu, antara lain Prasetyo Hadi, Sugiono, Widiyanti Putri Wardhana, Natalius Pigai, Yandri Susanto, dan Fadli Zon.
Selain itu, ada Nusron Wahid, Saefullah Yusuf, Maruarar Sirait, Abdul Kadir Karding, Wihaji, Teuku Riefky Harsya, Agus Harimurti Yudhoyono, Arifatul Choiru Fauzi, Yassierli, Satryo Soemantri, Tito Karnavian, Zulkifli Hasan, Bahlil Lahadalia, dan Abdul Mu’ti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement