Advertisement

Korea Selatan Kaji Larangan Penjualan Mobil Bensin Diesel Mulai 2035

Jumali
Jum'at, 03 Oktober 2025 - 05:47 WIB
Jumali
Korea Selatan Kaji Larangan Penjualan Mobil Bensin Diesel Mulai 2035 Bendera Korea Selatan. / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan tengah mempertimbangkan sebuah kebijakan radikal: potensi pelarangan penjualan mobil baru berbahan bakar bensin dan diesel (ICE) mulai tahun 2035. Jika terwujud, langkah ini akan menempatkan Korea Selatan sejajar dengan ambisi iklim kawasan lain seperti Uni Eropa.

Wacana ini muncul sebagai upaya konkret untuk memenuhi target ambisius pengurangan emisi gas rumah kaca nasional pada tahun 2035, sesuai dengan komitmen dalam Perjanjian Paris.

Advertisement

BACA JUGA: 40 Orang di Kamboja Meninggal Karena Petir

Langkah drastis ini didorong oleh kewajiban Korea Selatan untuk memperbarui Nationally Determined Contributions (NDC) dan kebutuhan mendesak untuk menekan emisi di sektor transportasi.

Fakta dan Angka Sektor Transportasi Korsel

Target NDC: Korea Selatan harus mengumumkan putaran NDC terbaru pada Konferensi Perubahan Iklim PBB November 2025. Banyak negara kini mencari langkah nyata untuk memperkuat komitmen ini.

Penurunan Emisi yang Lambat: Penurunan emisi dari sektor transportasi di Korea Selatan masih tergolong minim, hanya 1,2 persen dari tahun 2018 hingga 2024.

Jumlah ZEV Rendah: Saat ini, hanya ada sekitar 850.000 kendaraan listrik bebas emisi (zero-emission vehicles/ZEV) yang beroperasi di jalan raya.

Menteri Lingkungan Hidup Korea Selatan, Kim Sung-hwan, menegaskan urgensi situasi ini: "Kita harus mengurangi kendaraan berbahan bakar fosil dua kali lebih cepat dari laju saat ini.”

Skenario Pengurangan Emisi dan Kebutuhan ZEV
Pemerintah Korea Selatan kini serius membahas berbagai skenario pengurangan emisi transportasi dan konsekuensinya terhadap pasar kendaraan. Wacana larangan mobil ICE ini disampaikan dalam forum publik bersama dengan opsi insentif seperti keringanan pajak.

Menurut laporan Korea JoongAng Daily, Kementerian Lingkungan Hidup menyusun empat skenario pengurangan emisi pada 2035:

Skenario Pengurangan Emisi (2035) Target Emisi Transportasi (Juta Ton) Kebutuhan ZEV di Jalan Raya
Skenario 48% Turun menjadi 44,3 juta ton (dari 98,8 juta ton di 2018) 30% dari total kendaraan
Skenario 65% Turun menjadi 32,6 juta ton Lebih dari 35% dari total kendaraan

Ekspor ke Spreadsheet
Choi Min-ji, Presiden Greenhouse Gas Inventory and Research Center, menyatakan, “Kita perlu melihat mayoritas mobil baru yang dijual adalah kendaraan nol emisi di bawah skenario pengurangan 61 dan 65 persen. Karena itu, perlu dikaji aturan penjualan mobil baru seperti yang dilakukan Uni Eropa.”

Wacana Muncul di Tengah Kontroversi Uni Eropa
Menariknya, wacana larangan penjualan mobil bensin/diesel di Korea Selatan ini muncul di saat aturan serupa di Uni Eropa yang menargetkan tahun 2035 mulai dipertanyakan.

Pada September lalu, sejumlah produsen mobil Jerman dilaporkan bertemu Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, untuk meminta agar larangan tersebut ditinjau ulang, termasuk melonggarkan kuota penjualan mobil listrik tahunan hingga tahun 2035. Hal ini menunjukkan bahwa transisi ke kendaraan nol emisi adalah tantangan global yang kompleks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Jadwal DAMRI Semarang Jogja Hari Ini, 3 Oktober 2025 Bisa Pulang Pergi

Jadwal DAMRI Semarang Jogja Hari Ini, 3 Oktober 2025 Bisa Pulang Pergi

Jogja
| Jum'at, 03 Oktober 2025, 08:47 WIB

Advertisement

5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo

5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo

Wisata
| Kamis, 02 Oktober 2025, 12:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement