Advertisement
Viral CCTV Penjaga Kos Mondar-mandir di Depan Kamar Mendiang Diplomat Asal Jogja, Ini Penjelasan Polisi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sebuah video CCTV yang menayangkan seorang pria yang diduga penjaga indekos tampak mondar-mandir lewat di depan kamar kos diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) asal Jogja berinisial ADP viral di medsos. Polda Metro Jaya buka suara soal gerak-gerik penjaga kos sempat memeriksa kamar mendiang diplomat muda tersebut sebanyak tiga kali.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan hal tersebut karena istri korban ADP yang meminta penjaga kos tersebut. "Konteksnya istri korban tiga kali minta penjaga kos mengecek kondisi korban," katanya, Minggu.
Advertisement
Dia mengungkapkan alasan istri korban meminta hal tersebut karena ponsel korban tidak bisa dihubungi. Penjaga kos melakukan pengecekan selama tiga kali dalam dua hari yaitu pada Senin (7/7) dan Selasa (8/7).
BACA JUGA: BMKG: Fenomena Suhu Dingin Bediding Akan Terjadi hingga September 2025
"Pada 7 Juli 2025 pukul 22.40 WIB, istri korban pertama kali menghubungi penjaga kos ke no ponsel yang lama [sudah tidak aktif] untuk cek kamar korban," kata Ade Ary.
Kemudian pada Selasa (8/7/2025) pukul 00.48 WIB, istri korban menghubungi penjaga kos ke no ponsel yang baru untuk minta cek kamar korban.
"Selanjutnya di tanggal yang sama pada pukul 05.27 WIB, istri korban menghubungi penjaga kos untuk minta cek kembali kamar korban," katanya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) meninggalnya diplomat muda sekaligus staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ADP)di kamar kos di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
BACA JUGA: Liburan Sekolah Usai, 475.500 Orang Mengunjungi Destinasi Wisata di Sleman
"Tadi pagi, rekan-rekan kami dari penyelidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya kembali melakukan olah TKP. Penyelidik mendatangi TKP dan melakukan olah TKP bersama-sama dengan berbagai ahli," kata Ade Ary.
Ade Ary menjelaskan, hal tersebut merupakan kolaborasi interprofesi dalam proses pengungkapan sebuah peristiwa dengan prinsip-prinsip profesional, proporsional kemudian kecermatan, kehati-hatian.
"Tim penyelidik melakukan olah TKP bersama-sama dengan yang pertama dari pihak kedokteran kepolisian, Puslabfor, Inafis Bareskrimpolri, kemudian hadir dokter dari RSCM," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ragunan Buka Sampai Malam, Penerangan dan Mobil Angkutan Ditambah
- Sejumlah Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Hari Ini
- Kata Menaker Yassierli soal Isu Bantuan Subsidi Upah Tahap Dua
- Polisi Sebut KKB Kembali Bakar Gedung Sekolah di Kiwirok
- Polisi Tangkap Guru Diduga Aniaya Siswa hingga Meninggal Dunia di NTT
Advertisement

Edaran Pengurangan Sampah Plastik di Jogja Dimulai dari Pasar
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Sapi Pedet Kabur Masuk Sumur 7 Meter, Damkar Turun Tangan
- Demo Gen Z Tuntut Mundur Presiden Rajoelina Didukung Militer
- Alasan Ammar Zoni Tidak Dipindah ke Nusakambangan
- PCA Ngampilan Sukses Gelar Muspimcab I
- Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Pemuda Jadi Mitra Pengentasan Kemiskinan
- Dirut PT Hanindo Citra Jadi Saksi Kasus Digitalisasi SPBU
- Pemerintah Tegaskan APBN Tidak Akan Menanggung Utang Whoosh
Advertisement
Advertisement