Advertisement
Menteri BUMN Erick Thohir Pembentukan Holding Investasi Danantara Tuntas Pekan Ini
Selasa, 20 Mei 2025 - 23:27 WIB
Sunartono

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pembentukan holding investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam proses dan diharapkan tuntas dalam waktu satu atau dua pekan ke depan.
"Sedang proses. Saya sudah tanda tangan, sekarang proses. mudah-mudahan satu-dua minggu [pekan ini] jadi," ujar Erick di Jakarta, Selasa.
Ia juga mengatakan akan ada perusahaan BUMN yang ditunjuk sebagai holding investasi Danantara. "Pokoknya ada, kayaknya BUMN yang buat investasi. Saya lupa namanya," katanya.
Holding operasional Danantara sendiri sudah terbentuk dan sinkronisasi antara Kementerian BUMN dengan Danantara terus berjalan. "Memang dengan situasi yang sedang tidak menentu, diperlukan intervensi yang berbeda. Kalau melihat data-data investasi yang diperlukan banyak negara, tidak hanya Indonesia, semua negara memerlukan tentu investasi juga untuk membuka lapangan pekerjaan.
Erick kembali menegaskan bahwa hubungannya dengan Danantara sangat baik, termasuk dengan para pimpinan Danantara seperti Rosan Roeslani dan Dony Oskaria. Dirinya mengajak semua pihak untuk mendukung lahirnya Danantara dan memberikan kesempatan bagi Danantara untuk berkembang.
"Yang jelas dengan lahirnya Danantara, operation dan investment ada di Danantara. Kami tentu tupoksinya pengawasan, kita saham seri A, tetapi juga penugasan itu di kami," kata Erick.
Sebagai informasi, Chief Operational Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Dony Oskaria menegaskan bahwa pemisahan antara risiko pengelolaan BUMN dan risiko investasi sudah dilakukan bahkan sejak awal pembentukan Danantara.
Hal ini tercermin dari struktur kepengurusan Danantara yang memiliki Holding Operasional, berada di bawah komando Dony sendiri. Selain itu, ada Holding Investasi di bawah komando Chief Investment Officer (CIO) Pandu Sjahrir.
Sejak awal pembentukan Danantara, Dony menjelaskan bahwa para pemangku kepentingan telah mempertimbangkan kemungkinan terjadinya risiko investasi. Oleh sebab itu, penting dilakukan pemisahan yang jelas antara risiko pengelolaan BUMN dan risiko investasi.
Danantara sebagai sovereign wealth fund (SWF) Indonesia diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Mengingat hal itu, maka dibutuhkan pengelolaan BUMN yang jauh lebih baik melalui Danantara Asset Management untuk bisa meningkatkan dividen yang pada akhirnya dividen tersebut akan diinvestasikan melalui Danantara Investment Management.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kapolri Bakal Periksa Lagi Budi Arie di Kasus Judi Online
- Mulai 1 Juni 2025, China Berlakukan Bebas Visa untuk 5 Negara di Amerika Selatan
- Lapas Banyuwangi Gagalkan Penyelundupan Narkotika Dalam Lontong
- Gara-gara Video Check In di Hotel Jadi Alasan Oknum TNI AL di Kalsel Bunuh Jurnalis
- Profil Calon Dirjen Bea Cukai, Letjen Djaka Budi Utama, Eks Tim Mawar Kopassus
Advertisement

Belasan Mobil Pemadam Kebakaran Dikerahkan untuk Padamkan Kebakaran Pabrik Garmen di Ngaglik
Sleman
| Rabu, 21 Mei 2025, 10:00 WIB
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Wisata
| Jum'at, 16 Mei 2025, 14:37 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Viral Grup Inses Fantasi Sedarah, Pembahasan dan Pengesahan RUU Ketahanan Keluarga Diminta Disegerakan
- Klarifikasi Kasus Ijazah, Jokowi Ditanya 22 Pertanyaan oleh Penyidik Bareskrim Polri
- Demo Ojol 20 Mei, Begini Respons Ketua DPR RI
- Terkait Kasus Suap, KPK Geledah Kantor Kementerian Tenaga Kerja Hari Ini
- Gagal Bertemu di Sarasehan BPIP, Pertemuan Prabowo-Megawati Dijadwal Ulang
- Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia
- Seusai Longsor, BPBD Terapkan Sistem Buka Tutup di Jalur Cipasung-Subang
Advertisement