Advertisement
Menteri P2MI Uangkap 1,5 Juta Permintaan Pekerja di Luar Negeri

Advertisement
Harianjogja.com, BANDAR LAMPUNG - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut permintaan pekerjaan di luar negeri dari berbagai negara mencapai 1,5 juta.
"Saya sudah verifikasi job order dari luar negeri mencapai 1,5 juta. Tahun lalu kita baru mengisi kurang lebih 297 ribu," kata Menteri P2MI di Bandarlampung, Kamis.
Advertisement
Dia mengatakan, dengan peluang bekerja di luar negeri yang cukup besar tersebut terdapat peluang lowongan kerja yang cukup banyak yang belum terisi maksimal.
"Namun begitu untuk mengisi lowongan pekerjaan itu ada syaratnya, yakni pekerja migran Indonesia (PMI) harus menguasai sebuah keterampilan dan bahasa," kata dia.
Dia pun mengatakan permintaan tenaga kerja ini datang dari 100 negara dari berbagai benua seperti di Asia, Eropa, Amerika, hingga Afrika.
"Namun, kantong-kantong terbesar saat ini berada di Malaysia, Taiwan, Hong Kong, Jepang, Korea, Belanda, dan Jerman," kata dia.
Oleh karena itu, lanjut dia, kelas migran di setiap sekolah yang telah disepakati dengan Gubernur Lampung dan akan dijalankan pada tahun depan dapat melatih keterampilan dan bahasa sehingga siap untuk bekerja di luar negeri.
"Kalau anak-anak ini ada kelas migran, sejak awal sudah penempatan kalian ini besok mau kerja di mana. Kalau ke luar negeri masuk ke kelas migran ini, dengan modul yang diambil dari negara tujuan mereka," kata dia.
Menurut dia, terkait kurikulum di kelas migran pemerintah tidak boleh egois dengan membuatnya sendiri yang akhirnya mereka yang disiapkan untuk bekerja diuar negeri tidak terserap.
"Contoh anak-anak ini ingin bekerja di Jepang, nanti kurikulumnya disesuaikan dengan di Negara itu. Bukan kurikulum yang tidak nyambung dengan pekerjaan di sana, jadi nanti disesuaikan," kata dia.
Dia juga mengatakan bahwa nantinya di Lampung, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal juga akan menggabungkan sekolah yang siswanya sedikit dan menjadikan sekolah tersebut lokasi vokasi agar sarana dan prasarananya dapat bermanfaat dan produktif untuk kepentingan masyarakat.
"Untuk tenaga pendidiknya itu kami maksimalkan yang ada. Kalau tidak ada dicari dari luar. Baik luar daerah maupun luar negeri. Intinya kami dukung total kebijakan ini baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," kata dia.
Diketahui Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menargetkan 20.000 hingga 30.000 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Provinsi Lampung berangkat kerja tahun ini ke luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menlu Iran Temui Presiden Rusia Valdmir Putin, Bahas Serangan Israel dan AS ke Taheran
- Ini Tiga Situs Nuklir Iran yang Jadi Sasaran Amerika Serikat
- WNI Mulai Dievakuasi dari Iran, Menteri Luar Negeri Sebut Gelombang Pertama 97 Orang
- Kemenhub Tanggapi Penertiban Truk ODOL yang Dianggap Menghambat Arus Logistik
- Usai Diserang AS, Iran Luncurkan Salvo Rudal Balistik ke Israel dan Bikin 16 Orang Terluka
Advertisement

Ratusan Warga Ikuti Tradisi Grobyak Telaga untuk Lestarikan Lingkungan di Ponjong Gunungkidul
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- Ekonom Yakin Trump Bakal Berikan Tarif Impor Rendah
- Trump Klaim Telah Serang 3 Titik Nuklir di Iran
- PBB Khawatir Perang Meluas Akibat Serangan AS ke Iran
- 86 Kepala Daerah Berangkat ke IPDN untuk Ikut Retret Gelombang II
- Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Dangkal, Tak Ada Kerusakan yang Ditimbulkan
- Ekonom Nilai Ultimatum Trump ke Iran Akan Memperburuk Ketegangan Kawasan
- Serang Tiga Fasilitas Nuklir Iran, AS Habiskan Setidaknya Rp984 Miliar
Advertisement
Advertisement