Advertisement
Kerusakan Gempa Myanmar hingga Bangkok, Ini Analisa BMKG
Seismik gempa bumi / Ilustrasi Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA —Gempa 7,6 magnitudo melanda Mandalay, Myanmar. Guncangan gempa juga dirasakan oleh warga Thailand, China, hingga Vietnam.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerangkan penyebab rangkaian gempa 7,6 magnitudo di Mandalay, Myanmar yakni Sesar Besar Sagaing. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo M 7,6 dengan episenter terletak pada koordinat 21,76° LU; 95,83° BT, pada kedalaman 10 km.
Advertisement
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan Jumat (28/3/2025) pukul 13:20:56 WIB wilayah Mandalay, Myanmar, diguncang gempa bumi tektonik. Adapun, rangkaian gempa itu juga disebut sebagai doublet earthquake yaitu 2 peristiwa gempa bumi yang memiliki magnitudo hampir sama, terjadi dalam waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan. “Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sagaing,” kata Daryono, Jumat (28/3/2025).
BACA JUGA : One Way Diberlakukan dari Tol Cikampek hingga Kalikangkung
Ia menerangkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme mendatar (strike-slip). Adapun, gempa bumi ini diperkirakan berdampak dan dirasakan di wilayah Mandalay dan negara tetangga seperti Bangkok dan China.
Menurut Daryono, intensitas getaran dapat menyebabkan kerusakan bangunan, tetapi data spesifik dampak masih dalam pemantauan. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. “Hingga pukul 15.28 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya tiga aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M6.6 dan terkecil 4.6,” jelasnya.
Ia juga menerangkan alasan Bangkok ikut mengalami kerusakan berat akibat gempa Myanmar. Pasalnya, fenomena ini disebut efek Vibrasi Periode Panjang (Long Vibration Period) di mana gelombang gempa yg sumbernya jauh akan direspons oleh tanah lunak.“Endapan sedimen tanah lunak tebal di Bangkok dapat merespons gempa dari jauh hingga membentuk resonansi yang mengancam gedung-gedung tinggi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Daryono menegaskan gempa bumi Myanmar M7,6 ini tidak mempengaruhi kegempaan di Wilayah Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Antisipasi Lonjakan Wisatawan, TPR Bantul Siagakan 120 Petugas
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Arsenal Singkirkan Palace lewat Adu Penalti Dramatis
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- Belanja APBN DIY Capai Rp18,77 Triliun, TKD Nyaris Tuntas
- OPINI: Wisata Aman dan Nyaman Tanggung Jawab Siapa?
- ELS.ID Bikin Hoki, Apresiasi Pelanggan dengan Hadiah Fantastis
- Mentan: Impor Pangan Ilegal Harus Ditindak Tegas
- Jasa Marga Siap Hadapi Lonjakan Arus Nataru 2025-2026
Advertisement
Advertisement



