Advertisement

Waspada! OJK Sebut Modus Penipuan Keuangan Semakin Meningkat dan Variatif

Media Digital
Kamis, 20 Februari 2025 - 21:37 WIB
Arief Junianto
Waspada! OJK Sebut Modus Penipuan Keuangan Semakin Meningkat dan Variatif Ilustrasi penipuan. - Antara

Advertisement

Harianjogja,com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi meningkatnya sejumlah modus-modus kejahatan keuangan jelang Ramadan dan Idulfitri tahun ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) OJK Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan bahwa kejahatan finansial kerap meningkat pada periode ini. “Menjelang Ramadan, kejahatan keuangan cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas transaksi dan konsumsi masyarakat. Masyarakat diharapkan mewaspadai beberapa modus kejahatan keuangan,” kata perempuan yang akrab disapa Kiki dalam keterangan tertulis, Kamis (20/2/2025). 

Advertisement

Kiki mengatakan beberapa modus kejahatan yang dapat terjadi antara lain penawaran arisan untuk persiapan menyambut hari raya Idulfitri, penawaran investasi bodong dengan iming-iming imbal balik yang tinggi, hingga modus social engineering yang memanipulasi psikologis korban untuk mendapatkan data dan informasi pribadi dengan tujuan membobol akun keuangan korban. 

Selain itu, OJK juga mencatat berbagai modus penipuan lain yang perlu diwaspadai, seperti skimming dan phishing melalui pencurian data kartu ATM atau kartu kredit, card tapping yang menjebak kartu nasabah di ATM, serta sniffing atau penyadapan oleh hacker melalui jaringan internet.

“Modusnya, pelaku mengirimkan aplikasi via WhatsApp atau email dengan tujuan utama mencuri data dan informasi penting korban, seperti username, password m-banking, informasi kartu kredit, hingga password email,” kata Kiki.

Tak hanya itu, menjelang Idulfitri, pelaku kejahatan juga kerap memanfaatkan momentum dengan menawarkan Tunjangan Hari Raya (THR) palsu, pinjaman online (pinjol) ilegal, paket perjalanan wisata atau umrah dengan harga diskon yang tidak wajar, serta informasi pengiriman parcel Lebaran palsu. “Momen Ramadan dan Idulfitri kerap dirayakan oleh umat Muslim dengan berbagi parsel kepada kerabat. Penipu bisa memanfaatkan momen ini dengan mengirimkan pesan yang meminta masyarakat membuka atau mengunduh suatu dokumen atau aplikasi dengan modus menyampaikan informasi pengiriman parcel,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Kalurahan di Sleman Masih Melakukan Penyesuaian Rencana Penggunaan Dana Desa Untuk Ketahanan Pangan

Sleman
| Jum'at, 21 Februari 2025, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki

Wisata
| Jum'at, 21 Februari 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement