Advertisement
UMKM Mau Tembus Pasar Lokal dan Global? Sucofindo Ingatkan Syarat Sertifikat Halal
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG—Peran pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat besar bagi perekonomian bangsa, terutama dalam pangsa pasar pangan. Karena itu, setiap produk UMKM yang dihasilkan sebaiknya mengantongi sertifikat halal agar menembus pasar nasional maupun global.
"Sertifikat halal sudah menjadi kebijakan dari pemerintah. Sucofindo akan membantu para pelaku UMKM dari awal proses pendaftaran di website halal sampai penerbitan sertifiat halal," kata Kepala Cabang Sucofindo Semarang Habib Krisna Wijaya saat pelantikan pengusus Himpunan Pengusaha KAHMI (Hipka) Semarang dan Forum Bisnis, Senin (3/2/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Himbara Petakan Penghapusan Utang UMKM
Forum bisnis menghadirkan pembicara lain seperti Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Oki Hendrawan, Kepala Kantor Bursa Efe Indonesia (BEI) Jawa Tengah Fanni Rifky dengan keynote speaker Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekaligus pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno.
Habib Krisna Wijaya menjelaskan ada empat katagori dalam ekosistem halal yaitu katagori barang meliputi makanan, minuman, obat, kosmetika produk kimiawi, produk biologi sampai produk rekayasa genetik barang gunaan yang dipaksa, digunakan atau dimanfaatkan. Katagori lainnya adalah jasa penyembelihan, pengolahan, penyimpanan, pengenasan, pendistribusian, penjualamn dan penyajian.
"Bahan yang dikecualikan dari kewajiban halal adalah sayuran buah dan bahan mineral. Lalu, bahan tidak halal seperti babi dan alkohol. Bahan tidak halal ini tidak membutuhkan sertifikat halal," kata Habib Krisna.
Sandiaga Uno menyampaikan para pelaku UMKM bisa memanfaatkan peluang dengan penggunaan teknologi dan aplikasi digital. Pelaku UKM bisa mengoptimalkan ECommerce sampai pada menghasilkan produk ramah lingkungan.
"HIPKA harus mampu jadi epicentrum ekonomi hijau dengan harga yang ekonomis sehingga diharapkan warga Semarang bisa memulai ekonomi hijau yang ramah energi. Termasuk menggunakan barang barang yang tidak berdampak negatif kepada lingkungan," ungkap Sandiaga Uno.
Sandiaga mencontohkan produk yang digemari saat ini adalah makanan dan minuman sehat, terlebih pascaterjadinya Covid 19, produsen lebih banyak memproduksinya. Lalu, layanan kesehatan karena masyarakat Indonesia mulai sadar pentingnya kesehatan sehingga tidak ragu untuk membeli produk yang berhubungan dengan oesehatan dan kebugaran.
Namun, para pelaku masih menghadapi tantangan dalam memasarkan produknya sehingga membutuhkan strategi tepat. Pelaku UMKM harus melihat kondisi sekitarnya 360 derajat.
"Jangan terlalu fokus ke bisnis saja, kita harus melihat ekosistem di sekitar kita agar dapat melihat sebuah peluang besar. Jangan pernah berhenti untuk up skilling. Harus meningkatkan kapasitas kompetensi karena di dunia bisnis bergerak sangat cepat. Inovasi adaptasi dan kolaborasi. Terus memantau ten pasar dan prefwrensi konsumen untuk menyesuaikan produk dan layanan sesuai kebutuhan global," pungkas Sandiaga.
Ketua Dewan Pakar HIPKA Kota Semarang Umar Soleh S.Pi M.Si saat sambutan berharap para nara sumber bisa memberi kontribusi baik himpunan pengusaha bahkan menjadi embrio yang mendukung pembangunan ekonomi di Kota Semarang. "Semoga tidak berhenti pada kegiatan forum bisnis pelantikan saja, namun hidupkan organisasi dan produktifkan bisnis," harapnya.
Oki Hendrawan sebagai Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah mengingatkan kondisi geopolitik sejah tahun 2023 masih mempengaruhi ekonomi dunia meski tidak sepanas beberapa tahun lalu. Ekonomi di tahun 2025 dan 2026 diprediksi lebih tinggi dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 4.7 - 5.5%. Hal ini sesuai arahan bank sentral yang tetap pro stability dan pro growth.
"Yaitu kebijakan moneter, sasaran inflasi tercapai, kestabilan nilai tukar rupiah, tetap mendukung pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di semarang 5,79% atau lebih tinggi dibandingkan provinsi Jateng. Sedangkan inflasi Jawa Tengah 1.67% sedikit diatas nasional (1.5%). Di Desember sendiri kota Semarang inflasinya ada di 0.5% (terendah ke dua setelah Tegal)," ungkap Oki Hendrawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri Desa dan PDT Berkomitmen Menjaga Desa dari Praktik Pemerasan Wartawan Gadungan
- Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg Tak Menjamin Beban Subsidi Berkurang
- Daftar Event Balap Internasional Digelar di Sirkuit Mandalika Sepanjang 2025
- Prabowo Putuskan untuk Membangun Tanggul Laut Raksasa dari Banten-Jatim, Ini Tujuannya
- Minta Investigasi Penembakan WNI, Indonesia Kirim Nota Diplomatik ke Malaysia
Advertisement
Tak Ada Kenaikan Nilai Jual Beli Objek Pajak PBB P2 di Sleman pada 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg Tak Menjamin Beban Subsidi Berkurang
- Hadiri Pertemuan di Roma Italia, Megawati Serukan Perlindungan untuk Anak Korban Perang
- 61 Ribu Warga Palestina Meninggal Dunia Akibat Genosida Israel
- Prediksi BMKG Senin 3 Februari 2025: Kota Besar Diguyur Hujan
- Speedboat Basarnas Meledak, 3 Tewas dan 1 Wartawan Hilang
- Korban Ledakan Speedboat Basarnas: 1 Korban Wartawan Masih dalam Pencairan
- MPR: Pengecer LPG Masih Dibutuhkan Masyarakat
Advertisement
Advertisement