Advertisement
Rakyat Palestina Berduka Atas Wafatnya Paus Fransiskus

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Wafatnya Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus membawa duka dalam bagi rakyat Palestina. Mereka mengenang Paus selama ini sebagai seorang teman sejati yang setia mendukung Palestina.
Hal itu diungkap Presiden Palestina Mahmoud Abbas, melalui pernyataan tertulis yang dipantau di laman X Perwakilan Palestina untuk PBB @Palestine_UN, Senin (21/4/2025). “Hari ini, Palestina kehilangan seorang teman setia bagi rakyat Palestina dan hak-hak mereka,” tulisnya dikutip dari Antara.
Advertisement
Palestina memandang Paus Fransiskus sebagai pembela teguh akan nilai-nilai perdamaian, cinta, dan keimanan di seluruh dunia. Paus Fransiskus juga merupakan “seorang teman sejati bagi perdamaian dan keadilan”, demikian menurut pernyataan tersebut.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Wafat, Wapres Gibran: Dunia Kehilangan Pemimpin Spiritual yang Lembut
Pemimpin Gereja Katolik tersebut meninggal dunia dalam usia 88 tahun pada Senin setelah mengalami sakit berkepanjangan. Sri Paus wafat di kediamannya pada 7:35 pagi waktu Vatikan, demikian menurut Kardinal Kevin Farrell, dilaporkan Vatican News.
Pada awal Februari 2025, Sri Paus dirawat di Rumah Sakit Gemelli setelah menderita bronkitis selama beberapa hari. Kondisi klinis pemimpin Gereja Katolik tersebut semakin memburuk, dan pada 18 Februari, Paus didiagnosis menderita pneumonia bilateral. Paus Fransiskus akhirnya pulang ke kediamannya setelah dirawat selama 38 hari.
Sementara itu, pada April 2024, Paus Fransiskus dilaporkan menyetujui pembaruan pada buku liturgi untuk prosesi pemakaman kepausan yang akan memandu Misa pengebumian Paus. Ia juga disebut menginstruksikan supaya prosesi pemakaman bagi dirinya disederhanakan.
Semasa hidupnya, Paus Fransiskus merupakan salah satu tokoh yang sangat vokal menyuarakan dukungannya kepada Palestina. Ia dilaporkan terus mempertahankan komunikasi harian dengan Gereja Keluarga Kudus di Gaza yang menampung ratusan pengungsi Palestina di tengah rundungan agresi Israel.
Bahkan, dalam pernyataan berkat Urbi et Orbi terakhirnya di hadapan jemaat Katolik pada Minggu Paskah (20/4), Paus terus teringat pada situasi genting di Gaza. Kala itu, ia menyampaikan bahwa Tanah Suci masih “dinodai oleh konflik” dan menjadi lokasi “terjadinya kekerasan tak berujung”.
Sri Paus merasa amat prihatin terhadap warga Palestina di Gaza dan masyarakat Kristen di wilayah tersebut yang menderita akibat agresi Israel.
Paus Fransiskus juga menyerukan supaya “gencatan senjata segera terwujud di Jalur Gaza, semua sandera dibebaskan ... dan bantuan kemanusiaan bisa masuk.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Sita 17,6 Kg Sabu-Sabu
- Alexander Ramlie, Miliarder Termuda Indonesia dengan Kekayaan Rp39 T
- Kasus Trans 7, Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pelanggaran ITE
- BPBD Sarmi Pantau Dampak Gempa Magnitudo 6,6 di Papua
- 13,1 juta Penumpang Bersubsidi Sudah Dilayani Oleh PT KAI
Advertisement

Rencana Penerapan 1 TPR untuk Pansela, Begini Kata Bupati Bantul
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Champione, Tim Basket SMA Warga Surakarta Juara 1 di Yamaha Fazzio
- Sarah Jessica Parker dan Madison di Victorias Secret 2025
- Joglo Ambruk di Sleman, Delapan Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
- Rutan Cipinang Gagalkan Penyusupan 785 Pil Inex
- Pertamina Patra Niaga Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah
- Perangi Narkoba, Trump Ancam Serang Daratan Venezuela
- MacBook Pro M5 14 Inci Meluncur, Punya Performa AI 6 Kali Lebih Cepat
Advertisement
Advertisement