Advertisement
Kepulauan Natuna hingga Merauke Disiapkan Jadi Lokus Transmigrasi Lokal
Transmigrasi - Ilustrasi - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Transmigrasi (Kementrans) tengah mempersiapkan sejumlah lokasi di bagian barat, tengah, dan timur Indonesia sebagai pilot project Program Transmigrasi Lokal, termasuk Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, hingga Merauke, Papua Selatan.
Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menuturkan di Jakarta, Senin (21/4), bahwa terdapat tiga lokasi pilot project di wilayah Indonesia bagian barat, yakni Kawasan Barelang yang terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang; Kepulauan Natuna; serta Kepulauan Anambas.
Advertisement
Ia menyatakan bahwa ketiga lokasi percontohan yang semuanya termasuk wilayah Provinsi Kepulauan Riau tersebut kaya akan sumber daya perikanan dan kelautan.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa terdapat pula potensi perkebunan kelapa di Kepulauan Natuna, di mana Kementrans memiliki Hak Pengelolaan (HPL) atas lahan seluas 30 ribu hektare, serta potensi pariwisata di Kepulauan Anambas.
Iftitah mengatakan bahwa pelaksanaan Program Transmigrasi Lokal di ketiga lokasi tersebut juga merupakan salah satu upaya pihaknya untuk mendukung pembangunan di daerah perbatasan dan terluar.
“Jadi, rencananya pembangunan pilot project di kawasan Indonesia bagian barat itu akan ada di poros maritim Natuna, Anambas, dan Barelang, nah sehingga nanti ini menjadi satu kesatuan yang utuh,” ujarnya.
Sedangkan lokasi untuk proyek percontohan Program Transmigrasi Lokal di wilayah Indonesia bagian tengah masih dalam kajian.
Meskipun begitu, Iftitah menyebutkan terdapat dua lokasi potensial, yakni Maloy, Kalimantan Timur, dan Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Wafat, Wapres Gibran: Dunia Kehilangan Pemimpin Spiritual yang Lembut
Ia menyatakan bahwa di antara kedua lokasi tersebut, Polewali Mandar memiliki peluang lebih besar untuk dikembangkan sebagai kawasan transmigrasi karena memiliki potensi perkebunan cokelat.
Selain itu, ia menuturkan bahwa sudah ada investor yang berminat untuk menanamkan modal mereka untuk mengembangkan industri cokelat di kawasan tersebut.
“Karena investor juga sudah ada yang ingin bergabung, kami sampaikan kami ingin ada hilirisasinya di situ. Jadi, jangan hanya cokelat mentah atau hanya dalam bentuk bubuk, kalau bisa ya di situ ada pabrik (permen) cokelatnya dan sebagainya,” kata Iftitah.
Sementara kawasan pilot project Program Transmigrasi Lokal di wilayah Indonesia bagian Timur adalah di daerah Salor, Merauke, Papua Selatan.
Ia mengatakan bahwa Program Transmigrasi Lokal di kawasan tersebut hanya dapat diikuti oleh masyarakat dari Kabupaten Merauke.
Warga yang berpartisipasi akan mendapatkan pendampingan dari para peserta Transmigrasi Patriot, suatu program yang mempersiapkan anak-anak muda menjadi penggerak kawasan transmigrasi melalui beasiswa untuk mengikuti pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di kawasan transmigrasi.
“Di Merauke itu kami pastikan tidak ada transmigrasi dari luar (daerah), jadi fokus transmigrasi lokal warga yang ada di sana,” imbuh M. Iftitah Sulaiman Suryanagara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
MBG DIY Libatkan Lumbung Mataramanan Bisa Jadi Contoh Nasional
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Nataru, Puluhan Sopir Bus di Jombor Jalani Tes Urine
- Jelang Libur Nataru, Kunjungan Pantai Glagah Diprediksi Meroket
- Syarat Mutlak Bangun Gedung KDMP Gunungkidul: Lahan Clear and Clean
- Bonnie Blue Dilarang Masuk Indonesia 10 Tahun
- Letnan Jenderal Rusia Tewas dalam Ledakan Mobil di Moskow
- Libur Sekolah, Pantai Gunungkidul Dipadati Wisatawan
- Puncak Arus Mudik Nataru Terminal Jombor Diprediksi 24 Desember
Advertisement
Advertisement




