Advertisement
Pemerintah Indonesia Desak Malaysia Terbuka dalam Menangani Penembakan WNI

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mendesak transparansi informasi dari otoritas Malaysia atas penanganan insiden penembakan WNI di Perairan Tanjung Rhu.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding saat mendampingi kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Malaysia, Senin, mengatakan akses terhadap para korban --saat ini masih berada dalam pengawasan pihak Malaysia-- dijadwalkan baru akan diberikan pada Rabu mendatang.
Advertisement
"Kami telah meminta Kementerian Luar Negeri untuk memastikan akses terhadap para korban yang saat ini masih dalam pengawasan otoritas Malaysia. Berdasarkan informasi, akses baru dibuka pada Rabu dan kami mendorong agar proses penegakan hukum dilakukan secara transparan," kata Karding dalam keterangannya di Mandarin Oriental, Kuala Lumpur, Malaysia, diterima di Jakarta.
Pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya proses penegakan hukum yang adil dan transparan untuk memastikan keadilan bagi korban.
Dalam kesempatan itu, Karding menyampaikan belasungkawa mendalam atas insiden penembakan di perairan Malaysia yang menewaskan satu Warga Negara Indonesia (WNI) dan melukai empat lainnya.
"Tentu, saya selaku menteri P2MI ingin mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk pekerja migran kita yang meninggal," katanya.
Sebagai otoritas yang bertanggung jawab terhadap pekerja migran, P2MI segera berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI, atase kepolisian, dan pihak setempat di Malaysia untuk memperjelas kronologi peristiwa itu.
Karding menjelaskan, langkah cepat telah diambil, termasuk pendampingan terhadap korban luka yang dirawat di rumah sakit dan pengurusan jenazah korban meninggal. Kementerian juga sedang menyiapkan tim advokasi untuk mendampingi proses hukum di Malaysia.
Terkait keluarga korban, Karding memastikan pihaknya telah bergerak cepat untuk memberikan informasi dan pendampingan. "Kami langsung minta bergerak ke keluarga supaya tidak simpang siur dan mereka ada kepastian informasi," katanya.
Insiden penembakan ini menewaskan satu WNI, sementara empat lainnya dilaporkan dirawat di rumah sakit yang berbeda. Seorang WNI yang diduga hendak keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal dikabarkan tewas ditembak oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Jumat (24/1). Peristiwa ini juga menyebabkan beberapa WNI lainnya mengalami luka-luka.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, dalam keterangannya mengatakan penembakan dilakukan karena WNI tersebut diduga melakukan perlawanan saat dihentikan oleh APMM. Identitas para korban masih terus didalami oleh pihak terkait.
Informasi serupa juga diungkapkan oleh Kementerian Pekerja Migran Indonesia (P2MI), yang melaporkan satu korban meninggal dan empat lainnya luka-luka. Kejadian ini bermula pada pukul 03.00 waktu setempat ketika kapal yang membawa lima WNI pekerja migran tanpa dokumen resmi dihentikan oleh patroli APMM.
Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, mengecam keras tindakan penggunaan kekuatan berlebihan oleh otoritas Malaysia. Ia meminta pemerintah Malaysia mengusut penggunaan senjata api yang mengakibatkan hilangnya nyawa dan melukai beberapa WNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Eks Napiter di DIY Ikuti Upacara Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI
Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun
Advertisement
Berita Populer
- HUT ke-80 RI, Naik Transportasi Umum di Jabotabek Hanya Rp80
- Narapidana Terorisme Kibarkan Bendera Merah Putih pada Upacara HUT ke-80 RI di Lapas Cipinang
- Jatuh dari Lantai 27 Apartemen Tamansari, Bocah Lima Tahun Meninggal Dunia, Begini Kronologinya
- HUT Ke-80 RI, Google Doodle Tampilkan Tradisi Pacu Jalur
- Puluhan Mahasiswa Asing Ikuti Upacara HUT ke-80 RI di Kampus Universitas Brawijaya
- Lagu Tabola Bale Dinyanyikan di Istana Merdeka, Prabowo Ikut Berjoget
- Kemenpar Sebut 110 Event Masuk dalam Agenda KEN 2025
Advertisement
Advertisement