Advertisement

BMKG: Waspadai Potensi Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa 1-4 Januari 2025

Newswire
Rabu, 01 Januari 2025 - 13:57 WIB
Abdul Hamied Razak
BMKG: Waspadai Potensi Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa 1-4 Januari 2025 Ilustrasi. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Gelombang tinggi berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah (Jateng) pada 1-4 Januari 2025. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadainya.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan potensi terjadinya gelombang tinggi ini dipicu peningkatan kecepatan angin akibat adanya bibit siklon 94S di Samudra Hindia selatan Jawa.

Advertisement

BACA JUGA: BMKG Ingatkan Ada Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia pada Januari 2025

"Dalam hal ini, pola gerak angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut," katanya, Rabu (1/1/2025).

Ia menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.

Menurut dia, kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Jawa, dan Samudra Pasifik utara Papua.

"Oleh karena itu, hari ini 1 Januari kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, dan Samudra Hindia selatan Purworejo yang berlaku hingga Sabtu 4 Januari pukul 07.00 WIB, karena tinggi gelombang di Samudra Hindia selatan Jateng berpotensi mencapai 2,5-4 meter, sehingga masuk kategori tinggi," katanya.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran karena berdasarkan analisis, kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.

Selanjutnya, apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter dapat berisiko terhadap tongkang, serta kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri.

"Bagi masyarakat yang memanfaatkan liburan tahun baru dengan berwisata di pantai selatan Jateng, diimbau untuk tidak bermain air atau berenang di pantai terutama wilayah pantai yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Teguh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kulonprogo Masih Gelap, Kadishub: Titik di Kapanewon Butuh LPJU Totalnya Kurang 10.600 Unit

Kulonprogo
| Sabtu, 10 Mei 2025, 09:57 WIB

Advertisement

alt

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo

Wisata
| Minggu, 04 Mei 2025, 18:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement