Advertisement
Perang Israel Vs Hizbullah, Rumah Sakit di Lebanon Kewalahan dengan Lonjakan Pasien

Advertisement
Harianjogja.com, LONDON— Organisasi kesehatan dunia atau WHO menyebut rumah sakit di Lebanon kewalahan dengan lonjakan pasien yang mengalami luka-luka di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hizbullah. Demikian dikatakan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (2/10/2024).
"Jumlah korban tewas di Lebanon terus meningkat, dan rumah sakit kewalahan dengan banyaknya pasien yang terluka. Sistem kesehatan telah melemah akibat krisis berturut-turut dan kini berjuang untuk memenuhi kebutuhan yang sangat besar," tulis Tedros di platform X.
Advertisement
Tedros menyatakan telah bertemu dengan para duta besar Liga Arab di Jenewa untuk membahas tentang situasi kesehatan di Lebanon dan kawasan tersebut.
Ia menambahkan, mereka sepakat bahwa pasien, tenaga kesehatan, dan warga sipil, termasuk para pengungsi, "harus dilindungi dan diberikan layanan kesehatan yang mereka butuhkan."
WHO telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Lebanon untuk memastikan rumah sakit memiliki cukup pasokan medis dan tenaga kesehatan terlatih untuk menghadapi kejadian korban massal, lanjutnya.
BACA JUGA: Presiden Iran: Kami Ingin Damai, Tapi Israel Memaksa Kami Melakukan Serangan
"Tetapi bantuan lebih banyak masih dibutuhkan, dan kami sedang meningkatkan respons kami. Namun, apa yang paling dibutuhkan oleh rakyat Lebanon, Gaza, Israel, dan seluruh Timur Tengah adalah perdamaian," kata Sekretaris Jenderal WHO tersebut.
"Kekerasan harus diakhiri untuk mencegah lebih banyak kerugian dan penderitaan. Setiap eskalasi konflik lebih lanjut akan memiliki konsekuensi yang sangat buruk bagi kawasan. Obat terbaik adalah perdamaian," tambahnya.
Ketegangan di kawasan ini meningkat akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan Hamas pada Oktober lalu.
Konflik ini telah meluas ke Lebanon dengan serangan mematikan dari Israel di seluruh negeri, yang telah menewaskan 1.928 orang dan melukai hampir 9.300 lainnya sejak 23 September.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement