Gempa Susulan 18 Kali Terjadi di Berau Kalimantan Timur
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sebanyak 18 kali gempa susulan dari gempa tektonik goncangan magnitudo 5,5 terjadi di wilayah Batu Putih, Berau, Kalimantan Timur, Minggu (15/9/2024) malam.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,30° LU ; 118,46° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 147 km Tenggara Berau, Kalimantan Timur pada kedalaman 11 km.
Advertisement
"Gempa Berau Kaltim M5,5 tadi malam diikuti sebanyak 18 kali gempa susulan hingga pukul 7 WIB pagi ini. Semoga kondisi tektonik segera stabil dan aman kembali," kata Daryono, Senin (16/9/2024).
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal diduga akibat aktivitas sesar Mangkalihat.
Adapun, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik thrust fault.
Daryono menerangkan, gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Berau, Tanjung Redep, Teluk Bayur , Tanjung Selor, Tarakan, Bulungan dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," tuturnya.
BACA JUGA: Izin Pemanfaatan Tanah Kas Desa untuk Pembangunan TPST Donokerto Sleman Belum Kelar
Sebelumnya, gempabumi ini didahului dengan gempa pembuka M4,1. Hingga pukul 20.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempa bumi susulan aftershock.
Lebih lanjut, Daryono menjelaskan Gempa Berau & Mangkalihat Kaltim M5,5 tadi malam mengingatkan pada peristiwa gempa besar yang terjadi di wilayah tersebut pada tahun 1921.
Pada 14 Mei 1921 terjadi gempa kuat di Kalimantan Timur mencapai skala intensitas maksimum VII MMI (kerusakan berat). Gempa tersebut menyebabkan kerusakan di wilayah Sangkulirang dengan kerusakan paling parah terjadi di Pulau Rending (Teluk Sangkulirang).
"Di Pulau ini banyak rumah rusak di Kaliorang dan Sekurau. Dampak gempa menyebabkan lubang bor menyemburkan air, terjadi rekahan-rekahan tanah sepanjang 10 m, lebar 20 cm, dengan kedalaman 2 m dan menyemburkan air bercampur pasir dan tanah liat (terjadi likuifaksi)," jelasnya.
Wilayah yang diguncang gempa tersebut mencapai radius 250 km dan terjadi 10 kali guncangan-guncangan kuat yang berulang (gempa susulan).
Adapun, gempa kala itu dipicu Sesar Sangkulirang (Sangkulirang Fault Zone) yang memicu tsunami dan menimbulkan kerusakan parah di Sekurau. Bahkan, menurut saksi mata, tsunami menggenangi jalan hingga setinggi 1 meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Anggota DPR Sebut Bantuan Beras Sering Kali Tidak Tepart Sasaran, Banyak Mafia
- Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Tegaskan Mary Jane Masih Ditahan, Begini Penjelasannya
- Indonesia Promosikan Desain Paspor Merah Putih di Simposium ICAO
- Status Tersangka Firli Bahuri Segera Genap Setahun, Kapolda Metro Jaya Bilang Begini
- Pemerintah Upayakan Iuran BPJS Kesehatan untuk Pekerja Migran
- Wamen Komdigi: Potensi Transaksi Judi Online di Indonesia Capai Rp700 Triliun
Advertisement
Advertisement