Advertisement
Waspada! Ini Dampak Negatif Terlalu Banyak Megnonsusmsi Makanan Berpengawet
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pengawet makanan merupakan zat aditif (bahan tambahan pangan) yang acap dipakai agar makanan bisa lebih tahan lama untuk disimpan.
Kendati makanan dapat menjadi lebih segar, faktanya bahan pengawet memiliki berbagai dampak negatif. Apabila tidak dibatasi, konsumsi bahan pengawet secara berlebihan tentunya dapat membahayakan kesehatan Anda.
Advertisement
Berikut berbagai dampak negatif dari mengonsumsi makanan berbahan pengawet:
Gangguan Jantung
Pengawet makanan–terutama yang mengandung garam dapat membuat pembuluh arteri Anda mengeras dan menyempit. Hal tersebut memicu tekanan darah tinggi, atau yang biasa disebut hipertensi.
Secara tidak langsung, gangguan kesehatan tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Bila Anda terus menerus mengonsumsi makanan dengan bahan pengawet, kerja jantung Anda akan terganggu dan serangan jantung pun sangat mungkin terjadi.
Masalah Pencernaan
Pengawet makanan merupakan zat aditif (bahan tambahan pangan) yang acap dipakai agar makanan bisa lebih tahan lama untuk disimpan.
Kendati makanan dapat menjadi lebih segar, faktanya bahan pengawet memiliki berbagai dampak negatif. Apabila tidak dibatasi, konsumsi bahan pengawet secara berlebihan tentunya dapat membahayakan kesehatan Anda.
Berikut berbagai dampak negatif dari mengonsumsi makanan berbahan pengawet:
Gangguan Jantung
Pengawet makanan–terutama yang mengandung garam dapat membuat pembuluh arteri Anda mengeras dan menyempit. Hal tersebut memicu tekanan darah tinggi, atau yang biasa disebut hipertensi.
Secara tidak langsung, gangguan kesehatan tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Bila Anda terus menerus mengonsumsi makanan dengan bahan pengawet, kerja jantung Anda akan terganggu dan serangan jantung pun sangat mungkin terjadi.
Masalah Pencernaan
Pengawet makanan yang mengandung asam etanoat (asam cuka) dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan. Kadar asam etanoat yang tinggi di dalam zat pengawet tersebut dapat menyebabkan iritasi pada lambung. Anda juga dapat mengalami asam lambung yang naik dan GERD.
Gangguan Perilaku pada Anak
Tak hanya memengaruhi fisik saja, pengawet juga berdampak pada perilaku anak-anak. Menurut beberapa penelitian, kombinasi bahan pengawet jenis natrium benzoat menyebabkan anak dengan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) menjadi lebih aktif. Dampak tersebut tentu saja perlu untuk diwaspadai.
Gangguan Ginjal Bahan pengawet–terutama yang mengandung garam tinggi–dapat membuat tekanan darah di dalam tubuh meningkat. Akibatnya, organ ginjal akan merasa terbebani dan fungsi ginjal pun akan terganggu.
Meningkatkan Risiko Kanker
Bila konsumsi bahan pengawet tidak dibatasi, risiko penyakit kanker akan meningkat. Menurut jurnal Nutrients pada 2019, daging olahan yang mengandung nitrit dapat memicu pembentukan senyawa N-nitroso–apabila dikonsumsi secara berlebihan. Senyawa tersebut bersifat karsinogenik dan bisa menyebabkan kanker usus besar. Metode pengawetan alami seperti pengasapan makanan pun dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring. Selain itu, senyawa benzena juga dapat memicu perkembangan sel kanker pada tubuh manusia.
Gangguan Perilaku pada Anak
Tak hanya memengaruhi fisik saja, pengawet juga berdampak pada perilaku anak-anak. Menurut beberapa penelitian, kombinasi bahan pengawet jenis natrium benzoat menyebabkan anak dengan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) menjadi lebih aktif. Dampak tersebut tentu saja perlu untuk diwaspadai.
Gangguan Ginjal Bahan pengawet–terutama yang mengandung garam tinggi–dapat membuat tekanan darah di dalam tubuh meningkat. Akibatnya, organ ginjal akan merasa terbebani dan fungsi ginjal pun akan terganggu.
Meningkatkan Risiko Kanker
Bila konsumsi bahan pengawet tidak dibatasi, risiko penyakit kanker akan meningkat. Menurut jurnal Nutrients pada 2019, daging olahan yang mengandung nitrit dapat memicu pembentukan senyawa N-nitroso–apabila dikonsumsi secara berlebihan. Senyawa tersebut bersifat karsinogenik dan bisa menyebabkan kanker usus besar.
Metode pengawetan alami seperti pengasapan makanan pun dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring. Selain itu, senyawa benzena juga dapat memicu perkembangan sel kanker pada tubuh manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Bunuh Ibu Kandung Dengan Tabung Gas di Bogor
- Hujan Guyur Sejumlah Wilayah di Indonesia Hari Ini, Termasuk DIY
- Selalu Ada Pita Merah Saat Peringatan Hari AIDS Sedunia, Ternyata Ini Sejarah dan Maknanya
- Remaja Korban Judi Online Diusulkan Direhabilitasi
- Lapisan Es di Pegunungan Jaya Wijaya Papua Susut dari Tebal 32 Meter Kini Hanya Empat Meter
Advertisement
Makan Bergizi Gratis Kulonprogo Menyasar 63 Ribu Anak, Pemkab Siapkan Rp29,5 Miliar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Polisi Tembak Mati Pelajar di Semarang, DPR RI: Aipda RZ Harus Siap Menanggung Hukuman
- Kereta Cepat Whoosh Antisipasi Dampak Cuaca Buruk dengan Alat Sensor
- Badan Gizi Jelaskan Menu MBG Rp10 Ribu
- Ini Daftar Objek Wisata Viral di Jawa Tengah, Mudah Dijelajahi Pakai Motor
- Anggota DPR RI Haryanto Terbukti Langgar Kode Etik Akibat Video Bermuatan Asusila
- BI Minta PJSP Lakukan Deteksi Dini Potensi Transaksi Judi Online
- Kasus TPPU: Kejagung Kembali Sita Aset Duta Palma Rp288 Miliar
Advertisement
Advertisement