Advertisement

Waspada! Ini Dampak Negatif Terlalu Banyak Megnonsusmsi Makanan Berpengawet

Yosef Leon
Kamis, 25 Juli 2024 - 22:47 WIB
Arief Junianto
Waspada! Ini Dampak Negatif Terlalu Banyak Megnonsusmsi Makanan Berpengawet ILustrasi kekerasan anak - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pengawet makanan merupakan zat aditif (bahan tambahan pangan) yang acap dipakai agar makanan bisa lebih tahan lama untuk disimpan.

Kendati makanan dapat menjadi lebih segar, faktanya bahan pengawet memiliki berbagai dampak negatif. Apabila tidak dibatasi, konsumsi bahan pengawet secara berlebihan tentunya dapat membahayakan kesehatan Anda.

Advertisement

Berikut berbagai dampak negatif dari mengonsumsi makanan berbahan pengawet:

Gangguan Jantung

Pengawet makanan–terutama yang mengandung garam dapat membuat pembuluh arteri Anda mengeras dan menyempit. Hal tersebut memicu tekanan darah tinggi, atau yang biasa disebut hipertensi.

Secara tidak langsung, gangguan kesehatan tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Bila Anda terus menerus mengonsumsi makanan dengan bahan pengawet, kerja jantung Anda akan terganggu dan serangan jantung pun sangat mungkin terjadi.

Masalah Pencernaan

Pengawet makanan merupakan zat aditif (bahan tambahan pangan) yang acap dipakai agar makanan bisa lebih tahan lama untuk disimpan.

Kendati makanan dapat menjadi lebih segar, faktanya bahan pengawet memiliki berbagai dampak negatif. Apabila tidak dibatasi, konsumsi bahan pengawet secara berlebihan tentunya dapat membahayakan kesehatan Anda.

Berikut berbagai dampak negatif dari mengonsumsi makanan berbahan pengawet:

Gangguan Jantung

Pengawet makanan–terutama yang mengandung garam dapat membuat pembuluh arteri Anda mengeras dan menyempit. Hal tersebut memicu tekanan darah tinggi, atau yang biasa disebut hipertensi.

Secara tidak langsung, gangguan kesehatan tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Bila Anda terus menerus mengonsumsi makanan dengan bahan pengawet, kerja jantung Anda akan terganggu dan serangan jantung pun sangat mungkin terjadi.

Masalah Pencernaan

Pengawet makanan yang mengandung asam etanoat (asam cuka) dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan. Kadar asam etanoat yang tinggi di dalam zat pengawet tersebut dapat menyebabkan iritasi pada lambung. Anda juga dapat mengalami asam lambung yang naik dan GERD.

Gangguan Perilaku pada Anak

Tak hanya memengaruhi fisik saja, pengawet juga berdampak pada perilaku anak-anak. Menurut beberapa penelitian, kombinasi bahan pengawet jenis natrium benzoat menyebabkan anak dengan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) menjadi lebih aktif. Dampak tersebut tentu saja perlu untuk diwaspadai.

Gangguan Ginjal Bahan pengawet–terutama yang mengandung garam tinggi–dapat membuat tekanan darah di dalam tubuh meningkat. Akibatnya, organ ginjal akan merasa terbebani dan fungsi ginjal pun akan terganggu.

Meningkatkan Risiko Kanker

Bila konsumsi bahan pengawet tidak dibatasi, risiko penyakit kanker akan meningkat. Menurut jurnal Nutrients pada 2019, daging olahan yang mengandung nitrit dapat memicu pembentukan senyawa N-nitroso–apabila dikonsumsi secara berlebihan. Senyawa tersebut bersifat karsinogenik dan bisa menyebabkan kanker usus besar. Metode pengawetan alami seperti pengasapan makanan pun dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring. Selain itu, senyawa benzena juga dapat memicu perkembangan sel kanker pada tubuh manusia.

Gangguan Perilaku pada Anak

Tak hanya memengaruhi fisik saja, pengawet juga berdampak pada perilaku anak-anak. Menurut beberapa penelitian, kombinasi bahan pengawet jenis natrium benzoat menyebabkan anak dengan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) menjadi lebih aktif. Dampak tersebut tentu saja perlu untuk diwaspadai.

Gangguan Ginjal Bahan pengawet–terutama yang mengandung garam tinggi–dapat membuat tekanan darah di dalam tubuh meningkat. Akibatnya, organ ginjal akan merasa terbebani dan fungsi ginjal pun akan terganggu.

Meningkatkan Risiko Kanker

Bila konsumsi bahan pengawet tidak dibatasi, risiko penyakit kanker akan meningkat. Menurut jurnal Nutrients pada 2019, daging olahan yang mengandung nitrit dapat memicu pembentukan senyawa N-nitroso–apabila dikonsumsi secara berlebihan. Senyawa tersebut bersifat karsinogenik dan bisa menyebabkan kanker usus besar.

Metode pengawetan alami seperti pengasapan makanan pun dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring. Selain itu, senyawa benzena juga dapat memicu perkembangan sel kanker pada tubuh manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Makan Bergizi Gratis Kulonprogo Menyasar 63 Ribu Anak, Pemkab Siapkan Rp29,5 Miliar

Kulonprogo
| Rabu, 04 Desember 2024, 15:07 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement