Advertisement
Pemerintah Anggarkan Rp424,8 Trilun untuk Pertahanan Semesta
Jet tempur F-15EX buatan Boeing yang dibeli Kementerian Pertahanan - Boeing\\r\\n
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah menganggarkan Rp424,8 triliun untuk bidang pertahanan, hukum, dan keamanan dalam rangka pertahanan semesta di 2026.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan anggaran tersebut dialokasikan untuk bidang pertahanan sebesar Rp185 triliun, bidang ketertiban dan keamanan sejumlah Rp179,4 triliun, serta bidang hukum senilai Rp60,4 triliun.
Advertisement
“Anggaran untuk pertahanan semesta di bidang pertahanan Rp185 triliun itu untuk harwat (pemeliharaan dan perawatan) serta penggantian pesawat atau alutsista [Alat Utama Sistem Senjata] yang lain,” kata Sri Mulyani dikutip dari Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Sabtu (16/8/2025).
BACA JUGA: Punya Banyak Utang, Bisnis Kodak Terancam Setelah Eksis 130 Tahun
Anggaran tersebut juga termasuk untuk penambahan batalion dan Komando Daerah Militer (Kodam). Kemudian, anggaran bidang ketertiban dan keamanan senilai Rp179,4 triliun salah satunya ditunjukkan untuk operasional Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Narkotika Nasional (BNN).
“[Dana tersebut akan digunakan] untuk pengamanan wilayah perbatasan, serta pencegahan terorisme, kejahatan penyeludupan, tindak pidana trafficking (perdagangan manusia), dan lain-lain,” ucap Sri Mulyani.
Sedangkan anggaran di bidang hukum sebesar Rp60,4 triliun termasuk bujet untuk penindakan tindak pidana umum, tindak pidana khusus, kasus korupsi dan pencucian uang; operasional Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN); hingga penyelesaian tindak pidana narkotika.
“Untuk bidang hukum yakni kejaksaan, HAM, peradilan, termasuk dalam hal ini Mahkamah Agung (MA), dan seluruh peradilan di Indonesia, anggaran totalnya Rp60,4 triliun,” katanya
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan penambahan satuan teritorial maupun satuan tempur di institusi TNI diperlukan untuk mengantisipasi kondisi geopolitik yang tidak menentu.
"Dengan kondisi geopolitik yang semakin tidak menentu, Indonesia harus punya pertahanan yang kuat untuk menjaga kekayaan kita," kata Prabowo dalam pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).
Presiden Prabowo membentuk enam Komando Daerah Militer baru, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, tiga Komando Daerah Angkatan Udara, satu Komando Operasi Udara, serta enam grup Komando Pasukan Khusus, 20 Brigade Teritorial Pembangunan.
Selain itu, dibentuk pula satu Brigade Infanteri Marinir, satu Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat, 100 Batalion Teritorial Pembangunan, lima Batalion Infanteri Marinir, dan lima batalion Komando Korps Pasukan Gerak Cepat.
"Langkah ini sejalan dengan doktrin pertahanan kita, Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta atau Sishankamrata, di mana seluruh warga negara dan sumber daya nasional didayagunakan secara total untuk kepentingan pertahanan dan keamanan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Homestay dan Kos Harian Gerus Okupansi Hotel Jogja Saat Nataru
Advertisement
Musim Liburan, Wisata Jip Merapi Diserbu hingga 20 Ribu Orang
Advertisement
Berita Populer
- Timnas Futsal Indonesia Panggil 19 Pemain Jelang Piala Asia 2026
- Rose BLACKPINK Jadi Wajah Tercantik 2025 Versi TC Candler
- Kunjungan Wisata DIY Merata, Hotel Masih Padat di Jogja dan Sleman
- Kebocoran Data, Coupang Siapkan Kompensasi Rp19 Triliun tapi Dikritik
- Kunjungan Candi Prambanan Tembus 20.000 Wisatawan per Hari
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Kunjungan Perpustakaan Daerah Kulonprogo Naik Dua Kali Lipat
Advertisement
Advertisement



