Advertisement

Promo November

Dubes Turki untuk PBB Prihatin Atas Anak Jadi Korban Konflik Bersenjata

Newswire
Jum'at, 28 Juni 2024 - 00:17 WIB
Sunartono
Dubes Turki untuk PBB Prihatin Atas Anak Jadi Korban Konflik Bersenjata Reaksi perempuan dan anak-anak Palestina setelah serangan Israel di Kota Gaza 15 Oktober 2023. (Reuters - Mutasem Murtaja)\\r\\n\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Duta Besar Turki untuk PBB Ahmet Yildiz menyatakan keprihatinannya atas anak-anak yang secara tidak proporsional terkena dampak konflik bersenjata di seluruh dunia.

“Anak-anak terus terkena dampak negatif dan tidak proporsional dari perlindungan keamanan dan tantangan kemanusiaan yang disebabkan oleh konflik bersenjata di seluruh dunia,” kata Dubes Ahmet Yildiz dilansir Anadolu, Kamis (27/6/2024).

Advertisement

Merujuk pada laporan terbaru Sekretaris Jenderal Urusan Anak-anak dan Konflik Bersenjata, Yildiz mengatakan konflik di Israel dan Palestina saja menyebabkan peningkatan pelanggaran berat sebesar 155 persen.

“Saya tidak akan mengulangi jumlahnya, namun jumlah yang terjadi dalam konflik ini dan pelanggaran lainnya serta sifat kekejaman dalam konflik di Gaza ini tidak ada bandingannya dan belum pernah terjadi sebelumnya,” ucapnya.

Duta Besar pun menyampaikan kekhawatiran bahwa jumlah tersebut mungkin lebih dari yang diverifikasi dalam laporan karena situasi di lapangan. Ia juga menekankan bahwa tidak ada solusi bagi anak-anak Palestina selain gencatan senjata permanen, bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, dan dimulainya kembali pendidikan.

Beralih ke konflik di Suriah, dirinya mengatakan penderitaan anak-anak terus tidak berkurang karena pelanggaran berat yang dilakukan rezim Assad dan organisasi teroris seperti PKK/YPG dan cabangnya, SDF.

Laporan terbaru dari Komisi Penyelidikan Internasional Independen Republik Arab Suriah, sambungnya, juga menegaskan bahwa organisasi teroris adalah pelaku utama pelanggaran dan kejahatan serius terhadap anak-anak di Suriah.

“Fakta mengenai pelanggaran berat yang dilakukan organisasi teroris ini sangat jelas. Oleh karena itu, mengharapkan organisasi teroris terikat oleh komitmen kerangka internasional yang disebut Rencana Aksi 2019 adalah sebuah ilusi,” tuturnya.

Beralih ke perang yang sedang berlangsung di Ukraina, Yildiz juga menyatakan keprihatinannya terhadap anak-anak di sana dan menambahkan bahwa Turki bekerja sama dengan UNICEF telah menampung hampir 2.000 anak yatim piatu dan pengasuh mereka sejak Maret 2022.

“Turki sangat mementingkan agenda PBB yang menangani situasi anak-anak dalam konflik bersenjata dan siap mendukung upaya pencegahan serta perlindungan anak-anak,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari

Sleman
| Jum'at, 22 November 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement