Advertisement
Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Mariana Ginting menyebut baru 24 persen naskah kuno Nusantara atau sekitar 19.726 yang hingga kini berhasil dilestarikan.
“Pelestarian naskah kuno bukanlah tugas yang mudah. Kita ketahui bahwa dari grand design pelestarian naskah kuno Nusantara, ada sekitar 82.158 naskah kuno yang tersebar di seluruh Indonesia, dan baru sekitar 24 persen atau 19.726 yang berhasil dilestarikan oleh Perpusnas,” katanya dalam webinar ekspos hasil pelestarian Naskah Nusantara yang diikuti di Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Advertisement
Untuk itu, ia menekankan pentingnya pelestarian naskah kuno di daerah, baik melalui lembaga atau masyarakat sehingga naskah-naskah tersebut dapat terselamatkan dari kehancuran sekaligus menjaga kekayaan budaya dan peradaban bangsa.
Meski begitu, Mariana memaparkan capaian pelestarian naskah kuno Nusantara dari rencana kerja Perpusnas telah melebihi target.
“Rencana strategis dari tahun 2020-2024 kita sudah melebihi target, yang ditargetkan 22,75 persen, saat ini sudah mencapai 28,38 persen,” ujar dia.
Ia juga menyampaikan, selama tahun 2024 Perpusnas telah melakukan pelestarian naskah kuno di 12 provinsi di Indonesia.
“Kami sangat bangga atas kontribusi ini dalam penyelamatan naskah kuno yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan literasi yang tak ternilai. Pelestarian mencerminkan komitmen Perpusnas sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam warisan literasi bangsa,” tuturnya.
BACA JUGA: Jauh di Bawah Rata-rata Nasional, Pemkot Jogja Terus Dorong Konsumsi Ikan
Ia juga mengemukakan, tujuan dari kegiatan ekspos capaian pelestarian naskah kuno Nusantara bukan hanya untuk mempublikasikan capaian yang telah berhasil diraih, melainkan juga memberikan inspirasi serta dorongan bagi lembaga serta pemangku kepentingan agar turut aktif dalam pelestarian naskah kuno.
“Pelestarian naskah ini bukan sekadar usaha menjaga dokumen, tetapi upaya mempertahankan jejak sejarah, pengetahuan, dan peradaban yang membentuk bangsa kita. Naskah kuno merupakan cerminan dari identitas dan kearifan lokal yang harus terus dijaga dari ancaman kepunahan,” demikian Mariana Ginting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tak Terima Diputusin, Seorang Pria Bacok Mantan Pacar Pakai Celurit
- Oknum Polisi di Tangerang Selatan Diduga Lakukan Pelecehan Seksual ke Wanita Penjual Kopi
- Rencana Evakuasi 1.000 Warga Jalur Gaza ke Indonesia, PBNU: Blunder dan Tidak Tepat
- Dokter Residen Peserta PPDS Diwajibkan Tes Kesehatan Mental
- Menag Klaim Arab Saudi Bersedia Tambah Alokasi Kuota Petugas Haji Indonesia
Advertisement

Calon PPPK Guru di Sleman Meninggal Ditabrak Truk, Disdik Sleman Akan Beri Santunan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Selidiki Dugaan Jual Beli Fasilitas di Rutan Polda Jateng
- BMKG Beri Peringatan, Dalam Sepekan Ini Hujan Lebat Bisa Terjadi Tiba-tiba di Pulau Jawa
- BMKG Nyatakan Puncak Kemarau Mulai Awal Agustus
- Korupsi! Mantan Pemain Timnas U-20 Irfan Raditya Divonis 1 Tahun Penjara
- Menag Klaim Arab Saudi Bersedia Tambah Alokasi Kuota Petugas Haji Indonesia
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, Jumat 11 April 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Kasus Pemerkosaan oleh Dokter Residen PPDS, DPR Agendakan Panggil Kemenkes dan FK Unpad
Advertisement