Advertisement
Jumlah Pasien DBD di Singapura Tembus 2.600 Kasus hingga 14 Februari 2024
Advertisement
Harianjogja.com, SINGAPURA—Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) nyamuk aedes aegypti di Singapura meningkat dua kali lipat pada Januari 2024 dibandingkan dengan Januari 2023. Setidaknya terdapat 515 kasus pada akhir pekan lalu, yakni Sabtu (10/2/2024).
Dikutip dari The Straits Times, The National Environment Agency (NEA) Singapura pada hari ini (15/2/2024) melaporkan lebih dari 2.600 kasus terjadi pada Rabu (14/2/2024). Adapun pada Januari 2024 ada 2.024 kasus, sedang pada Januari 2023 sekitar 1.015 kasus.
Advertisement
Pemerintah setempat menemukan banyak jentik nyamuk di rumah penduduk, seperti ember, piring pot bunga, baki maupun tempat lain seperti vas. NEA mengatakan telah menemukan sarang jentik-jentik nyamuk itu di genangan air yang ada di tanah dan di atas lembaran kanvas di lokasi konstruksi. Dari beberapa kasus DBD, diketahui di sekitar rumah warga terdapat beberapa titik sarangt jentik nyamuk.
Bahkan ada area yang menjadi kluster, yakni permukiman warga di Boon Lay. NEA menemukan dari 174 sarang jentik nyamuk, sekitar 101 sarang di antaranya ditemukan di sekitar rumah warga. Pada Desember 2023 ditemukan satu ember pel berisi lebih dari 900 jentik nyamuk dan ember lainnya berisi lebih dari 100 jentik.
Setelah dinyatakan sebagai klaster DBD sekitar tiga bulan lalu, hingga saat ini, instansi setempat masih menemukan adanya sarang jentik nyamuk di lokasi tersebut.
Baca Juga
Unik, Negara Ini Punya Stasiun MRT Serba Pink
Bawa Gepokan Uang Senilai Hampir Rp400 Juta, Dua WNI Ditangkap di Singapura
Di Singapura, Ada Bir Hasil Daur Ulang Air Limbah
Selain kluster tersebut, sekitar 90 sarang jentik nyamuk ditemukan di permukiman warga sekitar Pasir Ris. Dari jumlah tersebut, 62 sarang jentik nyamuk di antaranya ditemukan di dalam rumah. Laporan mengenai klaster Boon Lay dan Pasir Ris pertama kali diketahui pada November 2023 dan sampai sekarang masih ditemukan kasus tersebut.
Instansi ini mendesak perusahaan konstruksi di lokasi tersebut membantu memutus penularan dengan menerapkan sistem kelola yang baik, termasuk pengelolaan sampah hingga rutin mengawasi perkembangan jentik nyamuk untuk melindungi pekerja, pengunjung maupun warga sekitar dari penyakit ini.
NEA mengatakan setiap orang harus memutus rantai perkembangbiakan populasi nyamuk Aedes aegypi dan penularan di tempat mereka. Caranya dengan menerapkan langkah-langkah seperti memecah tanah yang mengeras, mengosongkan piring pot bunga, membalik ember dan menyeka pinggirannya, mengganti air dalam vas dan menjaga talang atap tetap bersih, dan menempatkan insektisida BTI di talang atap, saluran pembuangan air atau air mancur untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Instansi ini juga menyarankan warga yang telah didiagnosa atau diduga mengalami DBD disarankan untuk menghindari gigitan nyamuk. Caranya dengan memakai obat nyamuk secara teratur, menyemprotkan insektisida di sudut-sudut gelap di sekitar rumah, dan mengenakan pakaian berlengan panjang untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk.
Masyarakat dapat membuka situs web NEA untuk mengetahui informasi terbaru tentang DBD, dan menggunakan aplikasi myENV untuk mengetahui mana saja area yang memiliki kasus demam berdarah dan daerah dengan populasi nyamuk Aedes yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement