Advertisement

Ikan Pari Jawa Punah akibat Aktivitas Manusia

Sirojul Khafid
Minggu, 17 Desember 2023 - 14:47 WIB
Arief Junianto
Ikan Pari Jawa Punah akibat Aktivitas Manusia

Advertisement

Ikan Pari Jawa Punah Akibat Aktivitas Manusia

Salah satu spesies ikan pari, Java Stingaree (Urolophus javanicus) telah dinyatakan punah.

Advertisement

Pernyataan itu berasal dari penelitian gabungan dari Charles Darwin University (CDU) dan International Union for Conservation of Nature (IUCN). Menurut Head of the IUCN Red List Unit, Craig Hilton-Taylor, hilangnya spesies pari yang sangat langka dan hanya pernah tercatat satu kali di akhir tahun 1800-an ini merupakan kepunahan ikan laut pertama yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.

Informasi kepunahan pada spesies yang juga disebut Ikan Paru Jawa itu masuk dalam pembaharuan Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN. Sebelum dinyatakan punah, Ikan Pari Jawa hanya diketahui lewat satu spesimen yang diambil dari pasar ikan di Jakarta, Indonesia, pada tahun 1862.

Kandidat Doktoral CDU dan penilai utama, Julia Constance, mengatakan bahwa berbagai masalah telah berkontribusi pada kepunahan Ikan Pari Jawa. "Penangkapan ikan yang intensif dan umumnya tidak teregulasi merupakan ancaman utama yang menyebabkan berkurangnya populasi Ikan Pari Jawa, dengan hasil tangkapan ikan pesisir di Laut Jawa yang telah menurun sejak tahun 1870-an," kata Julia, dalam keterangan tertulisnya.

Di kawasan Pantai Utara Jawa, khususnya Teluk Jakarta sebagai habitat spesies ini, juga merupakan kawasan industri yang padat. Selama ini kawasan tersebut telah kehilangan habitat untuk berbagai hewan secara ekstensif dan berjangka panjang. Dampaknya cukup parah dan menyebabkan kepunahan spesies Ikan Pari Jawa.

Kandidat Doktor CDU, Benaya Simeon, yang sedang mempelajari mengenai ikan pari yang terancam punah di Indonesia, mengatakan meskipun telah dilakukan upaya survei yang ekstensif sejak tahun 2001, belum ada spesimen tambahan yang ditemukan. "Berbagai lokasi pendaratan ikan di sepanjang Pantai Utara Jawa dan di seluruh Indonesia telah dipantau secara ekstensif, namun belum pernah mencatat adanya Ikan Pari Jawa," kata Simeon.

Ikan Pari Jawa adalah ikan pari unik seukuran piring makan yang tidak memiliki spesies serupa di Jawa. Fakta bahwa ikan ini tidak ditemukan dalam berbagai survei yang telah dilakukan menegaskan kepunahannya. Hilangnya spesies Ikan Pari Jawa, serta ada lebih dari 120 ikan laut yang terancam punah di dunia merupakan titik kritis bagi keanekaragaman hayati laut.

Kondisi ini menjadi pengingat semua warga dunia untuk melindungi spesies laut yang terancam punah. "Kita harus memikirkan strategi pengelolaan yang tepat seperti melindungi habitat dan mengurangi penangkapan ikan yang berlebihan, serta mengamankan mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada sumber daya ikan,” katanya.

Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN dianggap sebagai sumber paling komprehensif di dunia mengenai risiko kepunahan global dan status spesies hewan, jamur, dan tumbuhan. Didirikan pada tahun 1964, Daftar Merah IUCN telah mengidentifikasi lebih dari 41.200 spesies yang terancam punah di seluruh dunia.

Daftar Merah IUCN memberikan informasi tentang jangkauan, ukuran populasi, habitat, ekologi, penggunaan dan perdagangan, ancaman, dan tindakan konservasi yang menginformasikan keputusan yang diperlukan dan perubahan kebijakan untuk membantu melindungi spesies.

Sumber: Bisnis

 

Polusi Ancam Kepunahan Seperempat Spesies Ikan Tawar

Sekitar seperempat dari semua spesies ikan air tawar berisiko punah akibat ancaman perubahan iklim dan polusi.

Menurut Daftar Merah Spesies Terancam Punah terbaru dari IUCN, salah satu ancaman utama adalah perubahan iklim yang merusak siklus air, seperti menurunnya permukaan air tawar, dan kenaikan permukaan air laut. Kondisi ini berakibat pada air laut yang memasuki sungai melalui muara.

Dalam analisis mendalam pertama mengenai ikan air tawar, IUCN mengatakan lebih dari 3.000 spesies dari 15.000 spesies dalam kategori berisiko. Salah satu yang mengalami risiko adalah ikan salmon Atlantik yang hidup di air laut dan air tawar. Ikan ini mengalami penurunan kategori dari "tidak dikhawatirkan" menjadi "hampir terancam punah" dari bukti bahwa populasi globalnya menurun sebesar 23 persen antara 2006 dan 2020.

Penyebab kematian salmon antara lain kutu salmon dari peternakan ikan dan bertambahnya spesies invasif yang mengancam salmon. "Memastikan ekosistem air tawar dijaga dengan baik, tetap mengalir dengan volume air cukup dan kualitas air yang baik adalah penting untuk menghentikan berkurangnya spesies dan mempertahankan ketahanan pangan, mata pencaharian dan perekonomian di dunia yang berketahanan iklim," kata salah satu ketua Kelompok Spesialis Ikan Air Tawar Komisi Kelangsungan Hidup Spesies IUCN, Kathy Hughes.

Ikan lain yang dalam posisi bahaya adalah ikan "perampok bergigi besar" yang ditemukan di Kenya yakni di danau gurun pasir terbesar dunia, Danau Turkana. Spesies ini jatuh dua kategori menjadi "Rentan punah" yang sebagian disebabkan menurunnya volume air di habitatnya. Hal ini akibat perubahan iklim dan juga aliran air berkurang akibat pembuatan bendungan.

Sedangkan untuk kabar baik, IUCN menyebut hewan Scimitar Oryx tidak lagi berstatus punah di alam liar akibat upaya pelepasliaran yang berhasil di Chad, saat ratusan anak hewan sejenis antelop itu dilahirkan di alam liar.

Sumber: Antara

 

Grafis

 

Nama Latin Ikan Pari Jawa:

Urolophus javanicus

 

Ciri-Ciri Pari Jawa:

Berukuran kecil.

Bentuk bulat dan pipih.

Spesimen satu-satunya yang ada saat ini memiliki ukuran panjang total 33,8 cm.

 

Penemuan Ikan Pari Jawa:

Penemuan terakhir spesies ini pada 1862 di pasar ikan di Jakarta, Indonesia.

Pencarian sejak 2001 di berbagai wilayah di Indonesia tidak menunjukan lagi keberadaan spesies ini.

 

Penyebab punah:

Penangkapan ikan yang intensif.

Tidak ada regulasi penangkapan.

Habitat yang berada di kawasan industri yang padat.

 

Habitat:

Kawasan Pantai Utara Jawa, khususnya Teluk Jakarta.

 

Beberapa Hewan Langka Paling Terancam Punah:

Badak Jawa (Habitat di Asia Tenggara)

Macan Tutul Amur (Rusia dan China)

Harimau Sumatera (Indonesia)

Gorila Gunung (Kongo dan Uganda)

Orang Utan Tapanuli (Indonesia)

Lumba-Lumba Tanpa Sirip Sungai Yangtze (China)

Badak Hitam (Afrika)

Gajah Hutan Afrika (Afrika)

Orang Utan Sumatera (Indonesia)

Penyu Sisik (Pantai Atlantik, Hindia, dan Pasifik)

 

Beberapa Hewan Indonesia yang Sudah Punah

Harimau Bali (Panthera tigris Balica)

Harimau Jawa (Panthera tigris Sondaica)

Burung Kuau Bergaris Ganda (Argusianus bipunctatus)

Tikus Pohon Raksasa Verhoeven (Papagomys theodorverhoeven)

Tikus Gua Flores (Spelaeomys florensis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Perhatian! Tiket Masuk Wisata Bantul Naik per Hari Ini, Segini Besarannya

Bantul
| Rabu, 01 Mei 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement