Advertisement
Dugaan Korupsi Bansos Kemensos, KPK Periksa Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil kakak politisi Hary Tanoesoedibjo, Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo atau Rudy Tanoe terkait kasus dugaan korupsi beras Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos RI pada hari ini, Rabu (6/12/2023).
KPK menjadwalkan pemeriksaan Rudy Tanoe bersama tiga orang lainnya, sehingga akan ada total empat orang yang diperiksa sebagai saksi kasus tersebut. "Hari ini [6/12] bertempat di gedung Merah Putih KPK, Tim Penyidik menjadwalkan pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi," kata Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (6/12/2023).
Advertisement
BACA JUGA : KPK Kembali Tetapkan Dua Tersangka Kasus Korupsi Bansos Covid-19
Berdasarkan jadwal pemeriksaan yang dikeluarkan KPK, Rudy Tanoe diperiksa sebagai Komisaris PT Dos Ni Roha Logistik (PT DNR). Tiga orang lainnya adalah Kanisius Jerry Tengker yang merupakan Direktur Utama PT Dos Ni Roha Logistik tahun 2018 hingga 2022, Bambang Sugeng selaku Kuasa Pemegang Anggaran (KPA) dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos periode 2020-2021, serta Faisal Harris sebagai pihak wiraswasta.
Akan tetapi Ali belum dapat memberi perincian apa saja substansi yang akan didalami oleh penyidik KPK.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan enam orang tersangka terkait kasus korupsi penyaluran bansos beras Program Keluarga Harapan 2020 dari Kementerian Sosial yang diduga merugikan keuangan negara hingga Rp125,7 miliar itu.
Terakhir, KPK menahan mantan Direktur Utama PT Bhanda Ghara Reksa/BGR (Persero) periode 2018-2021, Muhammad Kuncoro Wibowo (MKW) pada pertengahan September lalu. Adapun, nama perusahaan PT Dos Ni Roha Tbk. (ZBRA) milik Rudy Tanoe sempat disebut terseret kasus dugaan korupsi bansos ini pada Agustus 2022 lalu.
BACA JUGA : KPK Sebut Tersangka Korupsi Bansos Kemensos Bisa Bertambah
Saat itu, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyatakan bahwa beras bantuan presiden yang dikubur di Depok, Jawa Barat menjadi rusak dan tidak layak dikonsumsi akibat hujan saat pengiriman oleh JNE.
Risma menjelaskan beras didistribusikan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik JNE itu dilakukan atas izin PT DNR sebagai vendor pemenang tender. Namun, pihak PT DNR menyatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam temuan penimbunan beras tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement