Advertisement

BNPB Kerahkan 9 Pesawat OMC Cegah Banjir di Sumatera

Newswire
Rabu, 31 Desember 2025 - 13:37 WIB
Sunartono
BNPB Kerahkan 9 Pesawat OMC Cegah Banjir di Sumatera BNPB mengerahkan sembilan pesawat operasi modifikasi cuaca di Aceh dan Sumatra untuk mencegah banjir dan longsor saat puncak musim hujan. - Antara.

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengintensifkan operasi modifikasi cuaca (OMC) di Aceh dan sejumlah wilayah Sumatera untuk menekan risiko banjir dan longsor di puncak musim hujan.

Sebanyak sembilan pesawat dikerahkan dalam operasi OMC yang disebut sebagai salah satu yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Pesawat tersebut disebar di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat guna mengendalikan curah hujan sekaligus membantu normalisasi aliran sungai dan drainase primer.

Advertisement

BNPB menilai ancaman banjir tidak hanya datang dari hujan ekstrem, tetapi juga hujan dengan intensitas sedang. Kondisi drainase primer yang terbatas serta banyaknya debris di jalur aliran air berpotensi memicu banjir susulan jika tidak segera ditangani.

"OMC masih terus kita lakukan, saat ini Aceh empat pesawat, Sumatera Utara dua pesawat, dan Sumatera Barat tiga pesawat. Atensi kita sebenarnya saat ini tidak hanya hujan ekstrem karena hujan intensitas sedang pun itu bisa membuat banjir, karena daya tampung dari drainase primer saluran-saluran air itu sangat terbatas," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa (30/12/2025).

Abdul menjelaskan, normalisasi sungai tersebut terus dioptimalkan bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU), TNI dan Polri untuk memaksimalkan daya tampung air di jalur-jalur drainase primer. Total sembilan pesawat dikerahkan untuk OMC yang termasuk operasi paling besar dalam sejarah di Indonesia.

"Ini juga menjadi salah satu titik poin untuk atensi kita, karena di setiap ruas-ruas darurat atau ruas yang masih bisa digunakan itu sangat banyak debris-debris [gangguan], baik itu kayu maupun barang-barang lain seperti lumpur yang bisa saja menghambat kemudian bisa membuat luapan air yang bisa menjadi banjir susulan," katanya.

Abdul menegaskan, saat ini Indonesia tengah berada pada puncak musim hujan, bahkan di beberapa daerah termasuk dalam kondisi ekstrem, oleh karena itu, di wilayah terdampak bencana seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat perlu terus dilakukan OMC untuk mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor susulan.

BNPB juga terus menyalurkan logistik untuk masyarakat di Aceh, utamanya agar bisa menjangkau dua kabupaten utama di Aceh Tengah dan Benar Meriah. Selain logistik dasar permakanan, BNPB juga menyalurkan logistik energi, khususnya BBM dan LPG.

"Perbaikan jaringan kelistrikan, ini juga terus dipercepat karena sebenarnya kunci dari percepatan upaya pemulihan ini ada dua, sektor transportasi, sektor akses jalan, dan kemudian sektor kelistrikan. Kalau akses jalan sudah terhubung, listrik tersambung, maka BTS bisa berfungsi, PDAM bisa me-restart kembali generator untuk air pump, ekonomi masyarakat bisa bergerak, dan kita harapkan proses pemulihan bisa lebih cepat," ucap Abdul Muhari.

Langkah masif BNPB melalui OMC menjadi bagian penting mitigasi bencana hidrometeorologi yang diproyeksikan masih tinggi sepanjang musim hujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Joglo Berusia Seabad di Imogiri Bertahan di Tengah Zaman

Joglo Berusia Seabad di Imogiri Bertahan di Tengah Zaman

Bantul
| Rabu, 31 Desember 2025, 14:37 WIB

Advertisement

Musim Liburan, Wisata Jip Merapi Diserbu hingga 20 Ribu Orang

Musim Liburan, Wisata Jip Merapi Diserbu hingga 20 Ribu Orang

Wisata
| Rabu, 31 Desember 2025, 13:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement