Advertisement
Israel Sebut Gencatan Senjata dengan Hamas Tidak Dilakukan Hari Ini

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Gencatan senjata sementara antara Israel dan militan Hamas Palestina dikabarkan tidak akan dilakukan sebelum Jumat (24/11/2023).
Dilansir dari Reuters, Kamis (23/11/2023), Israel dan Hamas pada Rabu pagi sepakat untuk melakukan gencatan senjata di Gaza setidaknya selama 4 hari, untuk membiarkan bantuan kemanusiaan masuk dan membebaskan sedikitnya 50 sandera yang disandera oleh militan di Gaza dengan imbalan setidaknya 150 warga Palestina yang dipenjara di Israel.
Advertisement
BACA JUGA: Israel Masih Serang Gaza Meski Genjatan Senjata Disepakati, Ini Alasannya
Waktu dimulainya gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditangkap oleh Hamas selama serangan 7 Oktober terhadap Israel belum diumumkan secara resmi. Sumber keamanan Mesir mengatakan mediator meminta waktu mulai pukul 10 pagi pada hari ini Kamis, 23 November 2023.
“Negosiasi mengenai pembebasan sandera kami terus berjalan dan berlanjut. Permulaan pembebasan akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan awal antara kedua belah pihak, dan tidak sebelum hari Jumat,” kata Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor perdana menteri.
Media penyiaran publik Israel, Kan, mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, melaporkan ada penundaan 24 jam karena perjanjian tersebut tidak ditandatangani oleh Hamas dan mediator Qatar.
BACA JUGA: Genjatan Senjata 4 Hari Hamas-Israel Dimulai Hari Ini, Berikut Hasil Kesepakatannya
Pejabat itu mengatakan mereka optimistis perjanjian itu akan terlaksana ketika ditandatangani. "Tidak ada yang mengatakan akan ada pembebasan besok kecuali media. Kami harus memperjelas bahwa tidak ada rencana pembebasan sebelum hari Jumat, karena ketidakpastian yang dihadapi keluarga sandera," Kan mengutip sebuah sumber di Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Sejak serangan Hamas di Israel selatan yang mengejutkan pemerintah dan mengejutkan warga Israel, lima sandera telah ditemukan hidup-hidup. Israel mengatakan 1.200 orang tewas, sebagian besar warga sipil dan sekitar 240 sandera dari berbagai negara yang disandera oleh kelompok Islam bersenjata.
Sebagai pembalasan, Israel mengepung Gaza yang dikuasai Hamas dan melakukan pemboman tanpa henti. Lebih dari 14.000 warga Gaza telah terbunuh, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak, menurut pejabat medis di wilayah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Januari-Awal April 2025, KSPN Catat Ada 23.000 Pekerja Kena PHK
- LG Batal Investasi di Proyek Baterai Nikel RI
- PPATK: Perputaran Uang Transaksi Judi Online Bisa Capai Rp1.200 Triliun
- KPK Jelaskan Soal Motor Ridwan Kamil yang Disita dan Titip Rawat
- Berlaku 19 April 2025, Segini Tarif Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan
Advertisement
IPM di Kota Jogja Tertinggi Nasional, Penurunan Ketimpangan Pendapatan Jadi Tantangan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Penumpang Wanita Dikeluarkan dari Pesawat Karena Mengaku Bawa Bom, Ini Penjelasan Batik Air
- Hasan Nasbi Sering Blunder, Mensesneg Mengkonfirmasi Kini Jadi Jubir Presiden Prabowo
- Kemenag Pastikan Tidak Ada Pembatasan Usia Jemaah Haji 2025
- Dokter Spesialis Kandungan di Garut Jadi Tersangka Pidana Kekerasan Seksual, Pasien Jadi Korban
- Polisi Periksa 15 Saksi Terkait Konten Rendang Willie Salim
- Viral Wanita Jaket Pink Membayar dengan Transfer Palsu, Ini Penjelasan Polisi
- BMKG: Gempa Magnitudo 7,7 Myanmar Mirip Gempa Kembar di Sumatra Barat
Advertisement