Advertisement

Lestarikan Badak Sumatra, KLHK Pakai Cara Bayi Tabung

Newswire
Selasa, 31 Oktober 2023 - 22:47 WIB
Arief Junianto
Lestarikan Badak Sumatra, KLHK Pakai Cara Bayi Tabung Badak Sumatra. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SAMARINDA—Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berjuang keras untuk tetap melestarikan badak Sumatra yang ada di Kalimantan dengan berbagai cara.

Salah satunya dengan teknologi reproduksi berbantu atau Assisted Reproductive Technology (ART) atau dengan istilah bayi tabung badak.

Advertisement

Proses pengambilan sel telur (oozit) telah dilakukan terhadap salah satu badak betina yang bernama Pahu yang berada di Sanctuary Badak Kalimantan di Kelian Kutai Barat, Kalimantan Timur, pada Selasa (31/10/2023). Selanjutnya sel telur ini akan dibawa ke Laboratorium IPB di Bogor, Jawa Barat.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Prof. Satyawan Pudyatmoko menyatakan pengembangbiakan buatan harus dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian badak Sumatra di Kalimantan yang hanya tersisa dua ekor di dunia.

"Badak Sumatra yang berada di Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, yang terpantau hanya berjumlah 2 ekor dan itu pun betina semua. Oleh karena itu, kami berupaya semaksimal mungkin untuk mempertahankan kelestarian Badak Sumatera yang berada di Kalimantan, salah satunya dengan teknologi reproduksi berbantu seperti fertilisasi in-vitro dengan sperma dari Badak Sumatera yang ada di TN. Way Kambas, stem cell, dan cloning” ujar dia,Selasa.

Sementara itu, Kepala BKSDA Kalimantan Timur, M. Ari Wibawanto menyampaikan upaya pengambilan sel telur badak Pahu dilakukan untuk mempertahankan kelestarian badak sumatera yang berada di Kalimantan Timur.

"Kami mengejar waktu, karena dalam kurun waktu 24 jam sel telur (oozit) badak Pahu harus dapat diterima di Laboratorium IPB dari sanctuary badak kami di Kelian Kutai Barat," jelasnya.

BACA JUGA: Badak Cula Cahaya Dijadikan Maskot Piala Dunia U-17, Ini Latar Belakangnya

Proses fertilisasi in vitro sel telur menggunakan teknik Intra Cytoplasmic Sperm Injection ( ICSI) sepenuhnya akan dilakukan oleh Tim ART Badak SKHB IPB University atas penugasan dari KLHK.

"Selain pengambilan sel telur, Badak Pahu kami pun mengkoleksi sampel material biologi dan genetik lainnya dari Pahu, seperti fibroblas [jaringan kulit] dan darah, yang akan kita proses di laboratorium ART dan Biobank kami di Bogor, Jawa Barat,” kata Muhammad Agil, selaku Ketua Tim ART IPB University.

“Jika proses pembuatan embrio badak Pahu ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, kita akan titipkan embrio tersebut ke rahim salah satu badak betina yang berada di Sumatera sebagai induk titip atau induk pengganti [surrogate mother]," tambah Muhammad Agil.

Proses ini dibantu oleh tim IPB University dan Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research (IZW) Jerman, serta tim dokter hewan dari TN Way Kambas, ALERT Indonesia dan Yayasan Badak Indonesia (YABI).

Indonesia merupakan rumah bagi dua badak paling langka di dunia, badak jawa ( Rhinoceros sondaicus ) yang hanya tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon dan badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) yang secara terisolir mendiami Kawasan Ekosistem Leuser Aceh, TN Way Kambas dan satu Kawasan hutan di wilayah kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

“Pahu merupakan badak kalimantan [Dicerorhinus sumatrensis] berjenis kelamin betina yang telah berhasil dipindahkan dari hábitatnya ke Suaka Badak Kelian (SBK) di Hutan Lindung Kelian PT. Hutan Lindung Kelian Lestari pada tahun 2018.

Pahu mempunyai panjang badan 200 cm dan tinggi 107 cm, relatif lebih kecil jika dibandingkan badak yang ada di Sumatera. Berdasarkan struktur giginya, umur Pahu diperkirakan 30 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mudahkan Pencatatan Kelahiran, Disdukcapil Kulonprogo Gandeng 14 Faskes

Kulonprogo
| Minggu, 28 April 2024, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement