Advertisement

Buat Peta Bawah Laut Bersama, RI dan Australia Survei Dasar Laut

Newswire
Senin, 02 Oktober 2023 - 22:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Buat Peta Bawah Laut Bersama, RI dan Australia Survei Dasar Laut Ilustrasi TNI Angkatan Laut (Freepik)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah Indonesia dan Australia memyurvei dasar laut di daerah perbatasan di Laut Timor oleh Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) dan Angkatan Laut Australia (RAN) selama dua bulan sejak 29 September 2023. 

Data-data yang diperoleh dari hasil survei itu menjadi bahan pembuatan peta bawah laut, terutama di daerah perbatasan Indonesia dan Australia. Peta-peta tersebut berguna untuk kebutuhan pelayaran kapal-kapal niaga dan pembangunan, termasuk di antaranya untuk pemasangan jaringan kabel dan pipa di dasar laut untuk keperluan jaringan telekomunikasi dan Internet. 

Advertisement

Komandan Pushidrosal (Danpushidrosal) Laksdya TNI Nurhidayat menjelaskan survei bersama itu merupakan yang pertama kali digelar oleh TNI AL dan Angkatan Laut Australia. "Pertama kali [digelar] tahun ini, akan dilaksanakan dua bulan, coverage [cakupan] area cukup luas. Tahun berikutnya, kami akan laksanakan dua bulan lagi. Mudah-mudahan anggarannya cukup bisa dua kali [survey], sehingga seluruh perbatasan kita dengan Australia bisa kita laksanakan [survey] bersama," kata Nurhidayat di sela-sela Sarasehan TNI Angkatan Laut di Balai Samudera, Jakarta, Senin (2/10/2023) seperti dilansir dari Antara. 

Baca Juga: Akhirnya, Indonesia Kembali Impor Sapi Australia dengan 9 Syarat 

Nurhidayat melanjutkan kapal survei dari masing-masing negara, termasuk KRI Spica-934 dari Pushidrosal, akan berlayar di sepanjang Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Sementara itu, kapal survei dari Angkatan Laut Australia dan Badan Hidrografi Australia (AHO) juga berlayar di sepanjang ZEE negaranya di perbatasan Laut Timor. 

Nurhidayat menyebut sebanyak 63 personel dikerahkan dalam survei tersebut dan ada dua prajurit dari Angkatan Laut Australia akan ikut di KRI Spica-934. Dalam latihan bersama itu, KRI Spica-934 dikomandani oleh Letkol Laut (P) Deirus Rizki Khair. 

"Orang kami (prajurit TNI AL) juga ada yang ke (kapal) mereka. Jadi saling join (bergabung). Supaya apa? Bisa kerja sama, kemudian tidak ada data yang dialihkan (secara sepihak), kemudian pelaksanaan survei juga standar," jelas Nurhidayat. 

Baca Juga: 6 Pesawat Siluman F-35A Milik Australia Didatangkan ke Indonesia, Ada Apa?

Dalam latihan survei hidro-oseanografi terkoordinasi tersebut, Indonesia dan Australia mengumpulkan data dasar laut di masing-masing ZEE, di mana di antaranya mencakup peta batimetri (dasar laut), lorong laut, pola arus, dan pola pasang surut. Survei pada bulan pertama berlangsung sampai 25 Oktober 2023. 

"Dasar kami melaksanakan (survei) selama dua bulan, karena dua bulan itu dua kali ketemu dengan bulan purnama. Dengan dua kali ketemu bulan purnama, kami tahu kapan surutnya karena pasang surut tergantung dari bulan. Kalau dua kali (digelar) itu (datanya) valid," katanya. 

Nantinya, dalam waktu dua bulan itu, KRI Spica-934 dijadwalkan berlayar sampai mendekati Darwin, Australia. "Kami tiga hari di sana," imbuhnya. 

Namun demikian, kapal Australia tidak akan sempat mendekat ke arah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), karena jaraknya cukup jauh dan waktunya tidak memadai.

Nurhidayat menyampaikan masing-masing negara akan saling bertukar data, tetapi hanya data-data umum dan tidak spesifik (rigid). Data-data yang bersifat spesifik itu, misalnya terkait lapisan sejauh lima meter di bawah dasar laut (sub-bottom profile) menjadi hak atau dikuasai oleh masing-masing negara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja

Jogja
| Jum'at, 03 Mei 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement