Advertisement
Profil Anggota Paspampres Praka Riswandi, Pelaku Penculikan dan Penyiksaan Warga Aceh hingga Tewas
Foto Praka Riswandi terduga pelaku penculikan dan penyiksaan terhadap warga Aceh yang beredar di media sosial. - TikTok.
Advertisement
Harinjogja.com, JOGJA—Tindakan kejam yang dilakukan Praka Riswandi Manik yang menculik dan menyiksa seorang warga Aceh bernama Masykur kian mencoreng institusi Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.
Video dan suara korban Masykur yang disiksa terus beredar di linimasa yang membuat warganet kian geram. Dalam video tersebut tampak punggung yang diduga adalah korban Masykur dipukuli menggunakan sebuah benda. Meski korban sudah memohon ampun namun para pelaku terus melakukan pemukulan. Di video lain tampak punggung dari korban luka parah.
Advertisement
BACA JUGA : Fadli Zon Dukung Panglima TNI Hukum Mati Anggota Paspampres Penyiksa Warga Aceh
Siapa sebenarnya Praka Riswandi Manik?
Prajurit TNI AD ini merupakan anggota Tamtama Pengawal Istana (Ta Walis) 3/3/11 Ki C Walis Yonwalprotneg Paspampres. Meski demikian Riswandi tidak melekat melakukan pengawalan ke Presiden Jokowi.
Kepastian itu disampaikan oleh Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay. Bahwa prajurit yang terlibat itu bukan pengawal presiden, melainkan sehari-hari bertugas di urusan motor patroli pengawalan (Patwal) Istana Negara.
Praka Riswandi sempat bertugas di Polisi Militer dan mengawali karier dengan pangkat prajurit dua (Prada) usai lulus pendidikan Tamtama TNI AD. Ia lahir pada 3 Juni 1994 berasal dari keluarga sederhana di Aceh. Telah menikah dan memiliki seorang anak.
Terbaru Praka Riswandi telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penculikan dan penganiayaan yang menyebabkan korban jiwa, bersama dua anggota TNI lainnya dari kesatuan yang berbeda. Keduanya adalah Praka HS anggota dari Direktorat Topografi TNI AD dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda.
“Proses hukum dIlakukan pomdam Jaya berawal dari laporan masyarakat kepada polda Metro Jaya terkait dengan penculikan pemerasan dan penganiayaan. Pengembangan Polda akhirnya diduga ada keterlibatan TNI dilimpahkan ke Pomdam Jaya,” Komandan Pomdam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar dalam konpers sebagaimana ditayangkan Kompas TV.
BACA JUGA : Diduga Anggota Ikut Menyiksa Warga Aceh hingga Tewas, Ini Tugas dan Fungsi Paspampres
Setelah menerima limpahan Pomdam Jaya melakukan penyelidikan awal didapatkan penyelidikan lanjutan ditetapkan tersangka kasus penculikan pemerasan dan penganiaan. Penyidik Pomdam Jaya terus bekerja untuk mengungkap kasus secara tuntasdengan mengumpulkan keterangan saksi dan bukti.
“Karena menjadi perhatian masyarakat menurunkan tim untuk membantu proses hukum. Sehingga ini dipastikan proses hukum dilakukan terhadap kasus penganiayaan penculikan akan dilaksanakan benar sepaham dan disampaikan ke publik nantinya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
Advertisement
SIM Keliling Sleman Buka Layanan Akhir Pekan Desember 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Lengkap KRL Solo-Jogja Jumat 19 Desember 2025
- Rapat Koordinasi GTRA Kota Jogja Susun Program Reforma Agraria 2026
- Jadwal Lengkap KA Bandara YIA Jumat 19 Desember 2025
- Krisna 2025 Tegaskan UIN Suka Kampus Riset Unggulan
- Menteri Nusron Minta Kalteng Percepat Pemutakhiran Sertifikat Tanah
- Menteri ATR/BPN Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah
- Menteri Nusron Tekankan Meritokrasi Pengembangan SDM di ATR BPN
Advertisement
Advertisement




