Advertisement
Puluhan Ribu Orang Terinfeksi, Ratusan Tewas Akibat Kolera di Kongo

Advertisement
Harianjogja.com, UGANDA—UNICEF Kongo mengungkapkan dalam tujuh bulan pertama tahun ini paling sedikit ada 31.342 kasus terkonfirmasi dan suspek kolera di negara itu. Dilaporkan 230 orang tewas akibat kolera yang terus meluas.
Menurut UNICEF, kebanyakan kasus kolera menimpa anak-anak. North Kivu menjadi provinsi paling parah terkena wabah ini. Di sini, ditemukan lebih dari 21.400 kasus terkonfirmasi atau suspek kolera, termasuk pada 8.000 lebih anak balita.
Advertisement
"Skala wabah kolera dan keparahannya sangat dikhawatirkan," kata Koordinator Darurat Senior UNICEF Kongo Shameza Abdulla, Sabtu (19/8/2023).
"Jika tak segera ditangani dalam beberapa bulan ke depan, maka ada risiko besar penyakit tersebut menyebar ke wilayah-wilayah yang selama bertahun-tahun tak pernah terdampak penyakit ini."
BACA JUGA: Ribut-Ribut Food Estate, Ini Penjelasan Lengkapnya
Dia juga mengatakan ada ancaman kolera terus menyebar di lokasi pengungsian di mana sistem sudah kewalahan dan penduduk, terutama anak-anak, sangat rentan dari penyakit sehingga berpotensi tak terselamatkan.
Pada 2017 kolera menyebar ke seantero Kongo, termasuk ibu kota Kinshaha, untuk menyebabkan hampir 55.000 kasus yang 1.100 di antaranya berakhir dengan kematian.
UNICEF sedang meminta US$62,5 juta (Rp957 miliar) untuk meningkatkan tindakan pencegahan dan penanggulangan kolera dan krisis WASH (air, sanitasi dan kebersihan) dalam lima bulan ke depan.
Melalui rencana tersebut UNICEF berupaya menjangkau 1,8 juta orang, termasuk 1 juta anak-anak dengan air bersih, alat kebersihan, jamban, pasokan medis dan pengobatan kolera yang ramah anak. Saat ini dana tersebut baru terkumpul 9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement
Advertisement