Advertisement
PM Belanda Mark Rutte Mengundurkan Diri! Kirim Surat ke Raja Willem-Alexander
Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte dalam konferensi pers di Den Haag, Belanda, Selasa (17/11/2020). - Bloomberg/Peter Boer
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyerahkan surat resign atau pengunduran diri secara langsung kepada Raja Belanda Willem-Alexander. Mark Rutte mundur dari koalisi empat partainya sehingga membuat Belanda akan menggelar pemilihan umum pada akhir tahun ini.
Dilansir dari Reuters, Raja Belanda Willem-Alexander terbang kembali dari liburan keluarga di Yunani untuk bertemu langsung dengan Rutte. PM Belanda tersebut terlihat yang mengendarai mobil Saab station wagon-nya ke Istana Kerajaan guna menjelaskan krisis politik yang menggulingkan pemerintahannya.
Advertisement
BACA JUGA : Bagnaia Akui Sempat Alami Kesulitan Sebelum Juarai
Namun, Rutte menolak untuk menjawab pertanyaan wartawan setelah pertemuan yang berlangsung selama lebih dari satu jam itu. Menurut Rutte, pembicaraan dengan raja bersifat pribadi.
Sebagai infrormasi Mark Rutte mengajukan pengunduran diri dari jabatan PM Belanda pada Jumat malam (7/6/2023) lantaran diterpa isu terkait pengendalian imigran, yang telah mengganggu negara-negara di seluruh Eropa selama bertahun-tahun adalah batu sandungan terakhir.
Perbedaan ideologis yang mendalam antara empat partai yang membentuk koalisi yang tidak mudah. Sekarang partai-partai tersebut kemungkinan akan mendominasi kampanye untuk pemilihan umum yang masih beberapa bulan lagi.
"Kami adalah partai yang dapat memastikan mayoritas untuk secara signifikan membatasi arus pencari suaka," kata Geert Wilders, pemimpin Partai untuk Kebebasan yang anti-imigrasi, yang mendukung koalisi minoritas pertama Rutte 13 tahun yang lalu, namun pada akhirnya juga menjatuhkannya.
BACA JUGA : Merawat Ingatan Sejarah Peristiwa Jogja Kembali
Partai-partai oposisi di sayap kiri juga ingin menjadikan pemilu ini sebagai ajang untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka tuduh gagal ditangani oleh Rutte, mulai dari perubahan iklim, kekurangan perumahan yang kronis, hingga masa depan sektor pertanian Belanda yang bernilai miliaran euro.
Pemimpin Partai Sosialis Lilian Marijnissen mengatakan kepada lembaga penyiaran Belanda, NOS, bahwa runtuhnya pemerintahan Rutte merupakan kabar baik bagi Belanda.
"Saya rasa semua orang merasa bahwa kabinet ini sudah selesai. Mereka telah menciptakan lebih banyak masalah daripada yang mereka selesaikan," ujarnya dikutip dari Reuters, Senin (10/7/2023).
Terlepas dari perpecahan di antara empat partai dalam pemerintahan Rutte, pemerintah akan tetap berkuasa sebagai pemerintahan caretaker hingga koalisi baru terbentuk, namun tidak akan mengesahkan undang-undang baru yang besar.
"Mengingat tantangan zaman, perang di benua ini, tidak ada yang diuntungkan dari krisis politik," cuit Sigrid Kaag, pemimpin partai sentris pro-Eropa D66.
Geert Wilders, pemimpin Partai untuk Kebebasan yang anti-imigrasi, juga mendukung keputusan resign yang dilakukan Rutte. "Segera gelar Pemilu secepatnya," ujar Geert Wilders dikutip dari Euro News.
Di seberang spektrum politik, pemimpin Partai Kiri Hijau Jesse Klaver juga menyerukan pemilihan umum dan mengatakan bahwa Belanda membutuhkan perubahan arah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Advertisement
Musim Liburan, Wisata Jip Merapi Diserbu hingga 20 Ribu Orang
Advertisement
Berita Populer
- Kapolda DIY Pastikan Nataru Aman, Puncak Malioboro 31 Desember
- CIA Serang Dermaga Venezuela, AS Klaim Target Sindikat Narkoba
- Polres Temanggung Larang Kembang Api Malam Tahun Baru
- SPPT PBB-P2 Sleman 2026 Dibagikan Lebih Awal
- DPRD Bantul Ingatkan Ancaman Cuaca Ekstrem
- Kebutuhan Garam Industri 2026 Ditetapkan, Impor Diperketat
- MA Jatuhkan Sanksi Disiplin ke 85 Hakim Sepanjang 2025
Advertisement
Advertisement




