Advertisement
Demi Eksperimen Ilmiah, Profesor Ini Putuskan Tinggal di Bawah Laut Selama 100 Hari

Advertisement
Harianjogja.com, KEY LARGO—Seorang profesor dari Florida, Amerika Serikat berencana untuk menghabiskan 100 hari di bawah laut demi eksperimen ilmiah untuk mengetahui bagaimana tekanan yang meningkat secara konstan memengaruhi tubuh dan pikirannya.
Melansir Oddity Central, profesor bernama Joseph Dituri itu tinggal di sebuah pondokan yang berada di kedalaman 30 kaki di bawah permukaan laut. Ia memulai aksi gilanya sejak 1 Maret 2023 hingga saat ini dan secara berkala membagikan ceritanya melalui akun Instagram-nya @drdeepsea.
Rekor dunia saat ini terkait waktu yang dihabiskan untuk hidup di bawah air dipecahkan pada tahun 2014 oleh dua ahli biologi Tennessee yang berhasil hidup di bawah air selama total 73 hari. Akan tetapi, jika Joseph Dituri memenuhi target yang ditetapkannya, dia akan mengalahkan rekor itu dengan kekalahan 27 hari.
Di awal bulan ini, Dituri yang juga disapa 'Dr. Deepsea ', pindah ke Jules' Undersea Lodge di Key Largo, sebuah hotel bawah air dengan kedalaman 30 kaki di bawah permukaan, di mana dia berencana untuk tinggal sampai 9 Juni. Selama ini, dia dan tim dokter dan ilmuwan berencana untuk melakukan serangkaian tes untuk melihat bagaimana hidup di bawah air dalam waktu yang lama bisa mempengaruhi tubuh dan pikiran manusia.
Agar air tidak masuk ke pondok, udara harus terus-menerus dipompa ke ruang tinggal, yang menciptakan tekanan sekitar 1,6 kali lipat dari permukaan bumi.
“Tubuh manusia belum pernah berada di bawah air selama itu, jadi saya akan diawasi secara ketat,” kata Prof. Dituri dalam keterangannya. “Penelitian ini akan memeriksa segala cara eksperimen ini berdampak pada tubuh saya, tetapi hipotesis nol saya adalah bahwa akan ada peningkatan pada kesehatan saya karena tekanan yang meningkat.”
Dituri mendasarkan hipotesisnya pada temuan penelitian di mana sel-sel yang terpapar tekanan tinggi menjadi dua kali lipat dalam waktu lima hari. Dia dan yang rekannya di University of South Florida sekarang percaya bahwa tekanan yang meningkat dapat meningkatkan umur panjangnya dan mencegah penyakit yang terkait dengan penuaan.
Selama 100 hari, profesor berusia 55 tahun itu akan rutin dikunjungi oleh tim medis yang akan menjalankan serangkaian tes, termasuk panel darah, ultrasound, dan elektrokardiogram. Dia juga akan menjalani tes psikososial dan psikologis untuk memahami efek mental dari terjebak sendirian di bawah air untuk jangka waktu yang lama.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Oddity Central
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ratusan Polisi di Klaten Jaga Perbatasan DIY untuk Cegah Pengerahan Massa Sampai Waktu Tak Ditentukan
- 30 Orang yang Ditangkap di Klaten Saat Konvoi ke Jogja Dipulangkan karena Tak Ada Unsur Pidana
- KPK Sita Aset Rafael Alun di Jawa Tengah
- Kemenkes Klaim RUU Jamin Perlindungan Kesehatan untuk Bayi dan Anak
- Swedia Siap Gabung NATO
Advertisement
Advertisement

Pengin Nikmati Air Terjun Swiss dan Kebun Tulip ala Belanda, Objek Wisata Ini Cocok untuk Anda
Advertisement
Berita Populer
- Nilai Pencucian Uang Rafael Alun Hampir Rp100 Miliar, Mayoritas Properti
- Viral, PLTU Morowali Meledak dan Terbakar
- Pelajar di Bawah Umur Tewas Kecelakaan Setelah Kendarai Moge
- Sekretaris MA Hasbi Hasan Belum Ditahan dan Malah Cuti Besar, Ini Kata KPK
- Erick Thohir Ajukan Rp57,96 Triliun untuk Modal Sejumlah BUMN
- 200 Personel Dikerahkan untuk Amankan Sidang Mario Dandy dan Shane Lukas
- Sejarah 6 Juni, Hari Lahir Soekarno Proklamator Indonesia
Advertisement
Advertisement