Advertisement
Buntut Istri Flexing! PPATK Akan Periksa Harta Pejabat Setneg Esha Rahmansah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pusat Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) akan menindaklanjuti permintaan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) terkait pemeriksaan terhadap harta kekayaan milik Esha Rahmansah Abrar.
BACA JUGA: Istri Doyan Flexing! Pejabat Setneg Dinonaktifkan
Advertisement
Esha sendiri saat ini diketahui telah dinonaktifkan sebagai Kepala Sub Bagian Administrasi Kendaraan Biro Umum di Kemensetneg.
1. Sehubungan dengan berkembangnya polemik di media sosial terkait flexing atau pamer harta dari istri salah seorang pejabat @KemensetnegRI, Sdr. Esha Rahmansah Abrar (Kasubbag Administrasi Kendaraan, Biro Umum Kemensetneg), kami berikan beberapa penjelasan, sebagai berikut: pic.twitter.com/rR92EhM9dQ
— Sekretariat Negara (@KemensetnegRI) March 19, 2023
“Iya pasti kami tindak lanjuti [permintaan tersebut],” ujar Ketua PPATK, Ivan Yustiavandana saat dihubungi Bisnis-jaringan Harianjogja.com, Senin (20/3/2023).
Ivan mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap harta kekayaan pejabat merupakan hal yang lazim. Alasannya adalah hal tersebut sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK.
Lebih lanjut, setelah dilakukan investigasi, nantinya PPATK akan menyerahkan laporan kembali ke Kemensetneg. Apabila ada dugaan tindak pidana korupsi atau pencucian uang, pihaknya akan mengirimkan laporan tersebut ke Polri atau KPK.
“Data akan kami serahkan ke instansi peminta dalam hal ini Setneg dan jika ada unsur korupsi dan pencucian uang kami sampaikan ke penyidik terkait (KPK/POLRI),” katanya.
Sebelumnya, Kemensetneg telah menonaktifkan Kepala Sub Bagian Administrasi Kendaraan Biro Umum Esha Rahmansah Abrar akibat ulah istrinya yang pamer kekayaan di media sosial.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Setneg Eddy Cahyono Sugiarto.
“Kemensetneg memohon maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang telah menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat dan sebagai tindaklanjutnya, Esha telah dinonaktifkan sementara dari jabatannya, untuk memudahkan melakukan verifikasi terkait kebenaran informasi yang berkembang,” ujarnya melalui rilis yang diterima Bisnis, Minggu (19/3/2023).
Bahkan, dia melanjutkan kementerian akan telah membentuk tim verifikasi internal untuk menyelidiki harta kekayaan Esha dan pejabat lainnya serta akan berkoordinasi dengan KPK dan PPATK untuk mengusut harta tak wajar tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement