Advertisement
Banyak Negara Perketat Masuk Turis China, Indonesia Justru Los Dol

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA– China, penyumbang wisatawan mancanegara (wisman) terbesar ke Indonesia sebelum pandemi Covid-19, akan mulai membuka larangan perjalanan pada 8 Januari 2023.
Banyak negara yang menerima turis China dengan syarat tes Covid-19, seperti Australia dan Jepang. Indonesia, sampai saat ini, belum mengeluarkan aturan khusus bagi wisman China yang akan berlibur ke Indonesia.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menegaskan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait ada atau tidaknya aturan khusus bagi wisman asal China.
“Belum diberlakukan [aturan khusus], kami akan koordinasi dengan Pak Menkes,” kata Sandiaga Uno, dikutip Jumat (6/1/2023).
Per 1 September 2022 Indonesia tidak lagi mewajibkan pelancong asing yang memasuki Tanah Air untuk melakukan tes PCR, bagi yang divaksin lengkap. Adapun maskapai/perusahaan transportasi dapat memberlakukan syarat yang berbeda mengenai kebijakan tes PCR.
Sementara per 30 Desember 2022 Indonesia telah melonggarkan aturan Covid-19, seperti pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Nantinya, turis-turis yang akan berkunjung tidak perlu melakukan tes Covid-19 bila sudah mendapatkan vaksin lengkap/booster.
Meski demikian, Sandiaga meminta pemerintah dan pelaku usaha sektor pariwisata tetap berhati-hati meski sudah tidak ada PPKM dan tanpa tes PCR.
“Kedatangan wisman dari China sudah lama ditunggu, dengan penuh kehati-hatian tetap kita berlakukan seperti sekarang tanpa adanya tes PCR, tanpa adanya travel warning dan sebagainya, agar narasi yang kami sampaikan bahwa Indonesia menyambut wisman dan kehati-hatian itu bisa dalam bentuk imbauan,” jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sebelum pandemi Covid-19 atau pada 2019, jumlah kunjungan wisman asal China menjadi yang tertinggi yaitu mencapai 2 juta kunjungan. Pada 2020, jumlahnya turun drastis hanya menjadi 239.768 kunjungan.
Pada 2021, saat Indonesia masih memperketat pergerakan wisman, China hanya menyumbang 54.713 kunjungan. Peningkatan mulai terjadi di 2022, tercatat mulai Januari-November terdapat 114.513 kunjungan dari China. Untuk 2023, atas arahan Jokowi, Kemenparekraf menargetkan 253.000 kunjungan wisman asal China.
Melansir dari South China Morning Post, Jumat (6/1/2023), Pemerintah Australia, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis mewajibkan persyaratan tes Covid-19 bagi para pelancong asal China.
Sementara negara lain seperti Malaysia dan Selandia Baru justru tidak memberikan syarat tes Covid-19.
Adapun, dari sisi penghapusan PPKM, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa pemerintah tidak akan membuat aturan baru untuk membatasi kegiatan masyarakat karena sudah tidak ada lagi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Jadi memang tidak ada rencana untuk mengganti aturannya [PPKM], justru kita kurangi aturannya. PPKM hanya aturan pergerakan, aturan untuk membatasi kegiatan masyarakat saja," tutur Budi, Senin (2/1/2023).
Sementara itu, Pengamat Pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Chusmeru, mengusulkan sebaiknya pemerintah segera mengeluarkan aturan terhadap kedatangan wisman asal China.
“Meskipun pemerintah Indonesia telah secara resmi mencabut PPKM. Aturan tersebut didasari oleh angka kasus positif Covid-19 di China yang sangat tinggi. Meski demikian, aturan yang dibuat sebaiknya bersifat tidak terlalu keras atau ketat seperti negara-negara lain. Pertimbangan pembuatan aturan berdasarkan tiga hal,” kata Chusmeru, Kamis (5/1/2023).
Mengacu pada data Worldometer, per hari ini, jumlah kasus aktif Covid-19 di China masih di level 92.853 kasus. Chusmeru melihat meski perlu ada aturan khusus, tapi jangan sampai aturan tersebut terlalu ketat dan mengganggu kerja sama kedua negara.
Aturan yang fleksibel adalah dengan memberi syarat kepada warga China yang akan masuk ke Indonesia dengan menunjukkan hasil tes PCR negatif Covid-19.
BACA JUGA: Pemkab Sleman Panggil Pengembang Perumahan di Lokasi Longsor yang Tewaskan 2 Warga
Selain itu, dia menilai Pemerintah juga sebaiknya mewajibkan wisatawan China menerapkan protokol kesehatan ketat selama berada di Indonesia, utamanya menggunakan masker baik di tempat terbuka maupun tertutup.
“Dengan demikian, wisatawan China tetap dapat berkunjung ke Indonesia tanpa kekhawatiran akan terjadinya penularan kasus Covid-19 selama di Indonesia. Aturan tersebut sewaktu-waktu dapat direvisi menjadi lebih longgar jika telah terjadi penurunan kembali kasus Covid19 di China,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Digaji Rp172 Juta, Apa Tugas Kepala Otorita IKN dan Wakilnya?
- Sempat Tertunda karena Pandemi, Pembangunan Masjid Agung Jateng di Magelang Akhirnya Dimulai
- Purnawirawan Penabrak Mahasiswa UI Ingin Nyaleg
- Jokowi dan Anies Baswedan Diduga Saling Sindir di Instagram
- Indonesia Tak Kena Resesi Seks! Angka Kelahiran Tembus 2,18 Persen
Advertisement
Advertisement

Seru! Ini Detail Paket Wisata Pre-Tour & Post Tour yang Ditawarkan untuk Delegasi ATF 2023
Advertisement
Berita Populer
- Awas! Ada Link Palsu Pendaftaran Kartu Prakerja
- Pembangunan Rusun di 2023 Ditarget 5.379 Unit, Termasuk untuk Pekerja IKN
- Pertimbangan Jokowi Lakukan Reshuffle Kabinet & Ketidakhadiran 2 Menteri Nasdem di Ratas
- Enam Kejadian Gempa Guncang Indonesia Rabu Dini Hari
- Sri Mulyani Masuk Bursa Calon Gubernur Bank Indonesia, Berapa Jumlah Kekayaannya?
- 49 Siswa Madrasah Tewas Dalam Kecelakaan Kapal Terbalik di Pakistan
- Keluarga Mahasiswa UI Korban Kecelakaan Laporkan Polres Jaksel ke Ombudsman
Advertisement
Advertisement