Advertisement
Survei Indikator: Polaritas Elektabilitas Anies dan Kepuasan Kinerja Jokowi
Survei Indikator: Menilik Polaritas Elektabilitas Anies dan Kepuasan Kinerja Jokowi. JIBI - Bisnis/Pernita Hestin Untari
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai masyarakat mulai menganggap Anies Baswedan sebagai antitesis atau kebalikan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bawono mengatakan, tren itu terlihat dari survei terbaru Indikator yang memperlihatkan adanya penurunan elektabilitas Anies ketika kepuasan kinerja Jokowi naik.
Advertisement
Pada Desember 2022, dari simulasi tiga nama calon presiden (capres) terpopuler, pemilih Anies sebanyak 28,3 persen. Angka tersebut turun dari hasil survei November 2022, yang saat itu Anies menerima 32,3 persen suara.
Menarik, pada saat yang sama, tingkat kepuasan masyarakat dengan kinerja Jokowi (approval rating) naik dari 66,2 persen ke 71,8 persen. Pola tersebut juga terlihat ketika adanya penurunan tingkat kepuasan ke kinerja Jokowi dari November ke Oktober 2022, elektabilitas Anies malah naik.
“Karena Anies memang dipersepsikan pemilih sebagai figur bakal capres antitesis Jokowi,” simpul Bawono kepada JIBI/Bisnis, Kamis (5/1/2022).
Sebaliknya, untuk Prabowo, elektabilitasnya naik ketika kepuasan masyarakat ke Jokowi juga naik, begitu juga sebaliknya.
Pada periode Oktober ke November 2022, Prabowo mengalami penurunan perolehan suara dari 28,3 persen ke 23,9 persen. Pada saat yang sama, tingkat kepuasan kinerja Jokowi juga menurun.
Pada Desember 2022, perolehan suara Prabowo naik menjadi 26,7 persen. Saat itu, tingkat kepuasan kinerja Jokowi juga naik.
“Penguatan elektabilitas Prabowo bersamaan dengan penguatan dari approval rating presiden di survei kali ini menunjukkan pemilih melihat Prabowo Subianto sebagai figur bakal capres sejalan dengan Presiden Jokowi,” ujar Bawono.
Sementara itu, untuk Ganjar, ditemukan pola yang selalu sama antara elektabilitasnya dengan tingkat kepuasan kinerja Jokowi.
“Ketika approval [kepuasan kinerja] presiden naik, itu elektabilitas Ganjar ikutan naik. Demikian juga ketika approval presiden turun, elektabilitas Ganjar juga ikutan turun,” jelas Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei secara daring, Rabu (4/1/2023).
Dia berpendapat, temuan tersebut didapatkan karena banyak masyarakat yang menganggap Ganjar sebagai penerus Jokowi. Apalagi, lanjutnya, keduanya juga sama-sama kader PDI Perjuangan (PDIP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Libur Nataru, Bandara YIA Prediksi 247 Ribu Penumpang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Lomba Lacak Sinyal ARDF Latih Kesiapsiagaan Bencana di Kulonprogo
- Polri Segera Umumkan Tersangka Bencana Banjir Sumatera Utara
- Jemaat Gereja St Albertus Agung Buat Altar dari Barang Bekas
- Rizki Juniansyah Rebut Emas SEA Games dan Pecahkan Rekor Dunia
- Guru Besar UGM Usul Sebagian Dana MBG Dialihkan ke Daerah Bencana
- Makanan Sehat dan Praktis Bakal Jadi Tren Gaya Hidup 2026
- AFJ Desak Regulasi Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
Advertisement
Advertisement




