Advertisement
Pernikahan Kaesang Erina Usung Konsep Mataram Islam
Foto Preweeding Kaesang Pangarep dan Erina Gudono - Instagram : @erinagudono
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono akan mengusung konsep Mataram Islam. Nantinya Loji Gandrung yang menjadi lokasi acara adat ngunduh mantu.
BACA JUGA: Tak Ada Penutupan Jalan Saat Pernikahan Kaesang
Advertisement
Dikutip dari kanal Youtube Berita Surakarta, Selasa (6/12/2022), pemilik Asmoro Decoration, Ranu Asmoro yang didampingi Art Director Asmoro Decoration, Pandji Vasco Da Gama, menjelaskan untuk pernikahan Kaesang ia mengusung konsep Mataram Islam.
“Kami dari Asmoro mendapat amanah untuk mendekor acara ngunduh mantu di Loji Gandrung. Sedangkan di Mangkunegaran itu sifatnya hanya pesta. Kayak pesta resepsi menerima tamu, tidak ada upacara adat. Temanya Mataram Islam,” ujar Pandji Vasco Da Gama mengawali penjelasan.
Pandji menjelaskan pemilihan tema itu untuk dekorasi venue nikahan Kaesang terkait daerah asal kedua mempelai. “Semua bentuk ornamen itu kami ambil dari Mataram Islam, antara Solo dan Jogja. Untuk Jogja, [ornamen] floranya, tanamannya, lebih simpel, sedangkan ukiran Solo kan lebih detail, untuk faunanya, hewan-hewannya,” jelas Pandji.
Sementara Ranu menjelaskan alasan pemilihan Mataram Islam sebagai konsep pernikahan Kaesang-Erina Gudono karena merupakan cikal bakal dari Keraton Solo dan Yogyakarta.
Sebagai pengaplikasiannya, tim dekorasi akan menggunakan punden mrajak sewu. “Di bagian bawah punden, akan ada daun jati. Kami mengimajinasikan sebagai alas berdirinya Keraton Yogyakarta dan Keraton Solo,” timpal Pandji Vasco Da Gama.
Bunga dengan Nuansa Putih
Acara Ngunduh Mantu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono juga akan dibanjiri dengan sejumlah bunga. Meski ada bermacam-macam, bunga tersebut dipersatukan dengan nuansa putih. “Bunga-bunganya nanti ada anggrek, casablanca, peacock, dan baby breath,” jelas Pandji.
Bocoran lainnya terkait dekorasi nikahan Kaesang, akan ada kereta kencana. Nantinya setelah Kaesang Pangarep dan Erina Gudono turun panggung, mereka akan menaikinya. “Ada dua kereta kencana. Satu dalam Loji Gandrung, satu lainnya ada di luar,” ujarnya.
Menurut Pandji, berdasarkan hasil pertemuan dengan pihak Pura Mangkunegaran, lokasi tersebut hanya untuk menerima tamu dan tidak ada upacara adat.
Kendati demikian ada beberapa aturan yang harus dipatuhi misalnya tidak boleh membelakangi pringgitan, pringgitan tidak dibuka untuk umum, termasuk gamelan ada beberapa yang tidak boleh turun dari pendapa Pura Mangkunegaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
- KPK Tegaskan Perceraian Ridwan Kamil Tak Ganggu Kasus Bank BJB
- Baku Tembak di TN Komodo, Tim Gabungan Hadang Pemburu Liar
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
- Percepatan Papua, Prabowo Ancam Pecat Pejabat Bermasalah
Advertisement
Sleman Hentikan Infrastruktur Sampah 2026, Fokus Transfer Depo
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Laka Lantas di Temon Kulonprogo, Lansia Pengendara Astrea Tewas
- Soal Privasi, Apple Klaim Safari Lebih Aman Dibanding Chrome
- Bocah Digigit Kera Liar di Sragen, BKSDA Siapkan Kandang
- Sambut Nataru, 8 Rumah Panggung TPR Pantai Bantul Beroperasi
- Komdigi Terapkan Registrasi SIM Face Recognition Mulai 2026
- Tomat, Bawang, dan Kentang Olahan Berpotensi Jadi Pemicu Migrain
- Ribuan Rumah Rusak, BNPB Bangun Huntara di Sumatera Utara
Advertisement
Advertisement




